Dewi Justice

<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/-PY69JUpEM-M/TgGRxE6IrLI/AAAAAAAAABo/nUnlIwFoIEI/s1600/recht.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5620934082252287154" src="http://4.bp.blogspot.com/-PY69JUpEM-M/TgGRxE6IrLI/AAAAAAAAABo/nUnlIwFoIEI/s320/recht.jpg" style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 315px; height: 320px;" /></a><br /><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: rgb(0, 0, 0); font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-border-horizontal-spacing: 0px; -webkit-border-vertical-spacing: 0px; -webkit-text-decorations-in-effect: none; -webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; font-size: medium; "><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: Georgia, serif; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: left; "><div style="text-align: justify; ">Tentang Dewi Themis tentang keadilan yang coba dihadirkan manusia sebagai sebagai wakil Tuhan di muka bumi. Themis dalam mitologi Yunani adalah salah seorang Titan wanita yang memiliki hubungan dekat dengan Zeus. Ia memiliki Anak Horae dan Astraea dari Zeus. Ia juga ada di Delos untuk menyaksikan kelahiran Apollo.<span class="Apple-converted-space"> </span><strong>Themis berarti Hukum alam.</strong><span class="Apple-converted-space"> </span>Ia adalah tubuh dari aturan, hukum, dan adat.</div><div style="text-align: justify; ">Saat ia diacuhkan Zeus, Nemesis menyatakan bahwa Themis sangat marah. Tapi Themis tidaklah seperti itu. Titan berpipi indah ini malah jadi yang pertama menawarkan cangkir pada Hera saat ia kembali ke Olympus.Themis adalah salah satu dewi yang memiliki kaitan dengan Oracle Delphi karena ia turut membangunnya. Ia menerimanya dari ibunya, Gaia dan memberikannya pada Phoebe.</div><div style="text-align: justify; ">Banyak penganut Neo-Pagan terutama Helenistic NeoPagan menganggap<span class="Apple-converted-space"> </span><strong>Themis adalah dewi kebajikan dan keadilan.</strong>Banyak sekte modern menganggap Themis berperan dalam menentukan kehidupan setelah mati. Ia membawa seperangkat timbangan yang digunakan untuk menimbang kebaikan dan keburukan seseorang. Themis juga memberikan masukan terakhir sebelum nasib sang jiwa tersebut ditentukan oleh Hades.</div><div style="text-align: justify; ">Pengikut Pagan biasanya berdo’a, membakar minyak dan kemenyan, makanan, atau menumpahkan minuman sebagai persembahan pada Themis. Mereka menganggap<span class="Apple-converted-space"> </span><strong>Themis menjanjikan kesehatan, kesenangan, kejantanan, dan kharisma bagi para pengikutnya.<span class="Apple-converted-space"> </span></strong>Themis biasanya disembah oleh para pria.</div><div style="text-align: justify; "><br /></div><div style="text-align: justify; ">Kalau menurut mitologi Romawi, dewi keadilan itu namanya Lady Justice (Iustitia, atau cukup “Justice”) adalah personifikasi dari dorongan moral yang bernaung di bawah sistem hukum. Sejak era Renaissance,</div><div style="text-align: justify; "><strong>Justitia telah kerapkali digambarkan sebagai wanita yang bertelanjang dada, membawa sebuah pedang dan timbangan, serta terkadang mengenakan tutup mata.</strong>Ikonografinya yang lebih modern, yang banyak menghiasi ruang persidangan, merupakan paduan dari Dewi Fortuna Romawi yang mengenakan tutup mata dengan Dewi Tyche Yunani Helleinistik (masa penjajahan Aleksander Agung).</div><div style="text-align: justify; ">Justitia secara pararel merupakan Themis, pernyataan dari adanya sebuah aturan, hukum, dan kebiasaan, dalam aspeknya sebagai personifikasi dari kebenaran mutlak dari hukum. Bagaimanapun, hubungan mitologikal keduanya tidaklah langsung. Yang membawa timbangan biasanya adalah putri Themis, Dike.</div><div style="text-align: justify; "><br /></div><div style="text-align: justify; ">Gambaran Justitia yang paling umum adalah timbangan yang menggantung dari tangan kiri, dimana ia<span class="Apple-converted-space"> </span><strong>mengukur pembelaan dan perlawanan</strong><span class="Apple-converted-space"> </span>dalam sebuah kasus. Dan kerapkali, ia digambarkan membawa<span class="Apple-converted-space"> </span><strong>pedang bermata dua yang menyimbolkan kekuatan Pertimbangan dan Keadilan.</strong><span class="Apple-converted-space"> </span>Kemudian, ia juga digambarkan mengenakan tutup mata. Ini dimaksudkan untuk mengindikasikan bahwa keadilan harus diberikan secara objektif tanpa pandang bulu,<span class="Apple-converted-space"> </span><strong>blind justice & blind equality.</strong><span class="Apple-converted-space"> </span>Yang menarik, tutup mata ini baru ‘dikenakannya’ setelah abad ke-15, saat tutup mata tampaknya menjadi ‘trend di kalangan dewi’. Koin kuno Roma berhias gambar Justitia memegang pedang dan timbangan, tetapi matanya tidak tertutup. “Lady Justice” atau “Lord Justice” juga merupakan gelar bagi hakim pengadilan banding di Inggris dan Wales.</div><div style="text-align: justify; "><br /></div><div style="text-align: justify; ">Hukum hadir untuk menyempurnakan ritus perjalanan manusia menuju kesempurnaan. Melahirkan satu tatanan sosial yang berkeadilan dan berkeadaban. Sebagai spirit, Dewi Keadilan adalah mimpi bagi pendamba keadilan dimanapun, tak terkecuali di Indonesia.<br />Sumber : <a href="http://maxpobas.blogspot.com/">http://maxpobas.blogspot.com/</a></div></span></span>

Dewi Justice

Tentang Dewi Themis tentang keadilan yang coba dihadirkan manusia sebagai sebagai wakil Tuhan di muka bumi. Themis dalam mitologi Yunani ada...

Read more »

Pertolongan Pertama Gawat Darurat

<div style="text-align: justify;"> Latar Belakang<br /> B-GELS atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Pertolongan Pertama Pada Gawat<br /> Darurat (PPGD) adalah serangkaian usaha-usaha pertama yang dapat dilakukan pada kondisi gawat darurat dalam rangka menyelamatkan pasien dari kematian. Di luar negeri, PPGD ini sebenarnya sudah banyak diajarkan pada orang-orang awam atau orang-orang awam khusus, namun sepertinya hal ini masih sangat jarang diketahui oleh masyarakat Indonesia. Melalui artikel ini, saya ingin sedikit memperkenalkan PPGD kepada pembaca sekalian.<br /> Prinsip Utama<br /> Prinsip Utama PPGD adalah menyelamatkan pasien dari kematian pada kondisi gawat darurat. Kemudian filosofi dalam PPGD adalah “Time Saving is Life Saving”, dalam artian bahwa seluruh tindakan yang dilakukan pada saat kondisi gawat darurat haruslah benar- benar efektif dan efisien, karena pada kondisi tersebut pasien dapat kehilangan nyawa dalam hitungan menit saja ( henti nafas selama 2-3 menit dapat mengakibatkan kematian)<br /> Langkah-langkah Dasar<br /> Langkah-langkah dasar dalam PPGD dikenal dengan singkatan A-B-C-D ( Airway - Breathing – Circulation – Disability ). Keempat poin tersebut adalah poin-poin yang harus sangat diperhatikan dalam penanggulangan pasien dalam kondisi gawat darurat<br /> Algortima Dasar PPGD<br /> 1. Ada pasien tidak sadar<br /> 2. Pastikan kondisi tempat pertolongan aman bagi pasien dan penolong<br /> 3. Beritahukan kepada lingkungan kalau anda akan berusaha menolong<br /> 4. Cek kesadaran pasien<br /> a. Lakukan dengan metode AVPU<br /> b. A –> Alert : Korban sadar jika tidak sadar lanjut ke poin V<br /> c. V –> Verbal : Cobalah memanggil-manggil korban dengan berbicara keras di telinga korban ( pada tahap ini jangan sertakan dengan menggoyang atau menyentuh pasien ), jika tidak merespon lanjut ke P<br /> d. P –> Pain : Cobalah beri rangsang nyeri pada pasien, yang paling mudah adalah menekan bagian putih dari kuku tangan (di pangkal kuku), selain itu dapat juga dengan menekan bagian tengah tulang dada (sternum) dan juga areal diatas mata (supra orbital)<br /> e. U –> Unresponsive : Setelah diberi rangsang nyeri tapi pasien masih tidak bereaksi maka pasien berada dalam keadaan unresponsive<br /> 5. Call for Help, mintalah bantuan kepada masyarakat di sekitar untuk menelpon ambulans (118) dengan memberitahukan :<br /> a. Jumlah korban<br /> b. Kesadaran korban (sadar atau tidak sadar)<br /> c. Perkiraan usia dan jenis kelamin ( ex: lelaki muda atau ibu tua)<br /> d. Tempat terjadi kegawatan ( alamat yang lengkap)<br /> 6. Bebaskan lah korban dari pakaian di daerah dada ( buka kancing baju bagian atas agar dada terlihat<br /> 7. Posisikan diri di sebelah korban, usahakan posisi kaki yang mendekati kepala sejajar dengan bahu pasien<br /> 8. Cek apakah ada tanda-tanda berikut :<br /> a. Luka-luka dari bagian bawah bahu ke atas (supra clavicula)<br /> b. Pasien mengalami tumbukan di berbagai tempat (misal : terjatuh dari sepeda motor)<br /> c. Berdasarkan saksi pasien mengalami cedera di tulang belakang bagian leher<br /> 9. Tanda-tanda tersebut adalah tanda-tanda kemungkinan terjadinya cedera pada tulang belakang bagian leher (cervical), cedera pada bagian ini sangat berbahaya karena disini tedapat syaraf-syaraf yg mengatur fungsi vital manusia (bernapas, denyut jantung)<br /> a. Jika tidak ada tanda-tanda tersebut maka lakukanlah Head Tilt and Chin Lift. Chin lift dilakukan dengan cara menggunakan dua jari lalu mengangkat tulang dagu (bagian dagu yang keras) ke atas. Ini disertai dengan melakukan Head tilt yaitu menahan kepala dan mempertahankan posisi seperti figure berikut. Ini dilakukan untuk membebaskan jalan napas korban.<br /> b. Jika ada tanda-tanda tersebut, maka beralihlah ke bagian atas pasien, jepit kepala pasien dengan paha, usahakan agar kepalanya tidak bergerak-gerak lagi (imobilisasi) dan lakukanlah Jaw Thrust.<br /> Gerakan ini dilakukan untuk menghindari adanya cedera lebih lanjut pada tulang belakang bagian leher pasien.<br /> 10. Sambil melakukan a atau b di atas, lakukan lah pemeriksaan kondisi Airway (jalan napas) dan Breathing (Pernapasan) pasien.<br /> 11. Metode pengecekan menggunakan metode Look, Listen, and Feel<br /> Look : Lihat apakah ada gerakan dada (gerakan bernapas), apakah gerakan tersebut simetris ?<br /> Listen : Dengarkan apakah ada suara nafas normal, dan apakah ada suara nafas tambahan yang abnormal (bisa timbul karena ada hambatan sebagian)<br /> Jenis-jenis suara nafas tambahan karena hambatan sebagian jalan nafas :<br /> a. Snoring : suara seperti ngorok, kondisi ini menandakan adanya kebuntuan jalan napas bagian atas oleh benda padat, jika terdengar suara ini maka lakukanlah pengecekan langsung dengan cara cross-finger untuk membuka mulut (menggunakan 2 jari, yaitu ibu jari dan jari telunjuk tangan yang digunakan untuk chin lift tadi, ibu jari mendorong rahang atas ke atas, telunjuk menekan rahang bawah ke bawah). Lihatlah apakah ada benda yang menyangkut di tenggorokan korban (eg: gigi palsu dll). Pindahkan benda tersebut.<br /> b. Gargling : suara seperti berkumur, kondisi ini terjadi karena ada kebuntuan yang disebabkan oleh cairan (eg: darah), maka lakukanlah cross-finger(seperti di atas), lalu lakukanlah finger-sweep (sesuai namanya, menggunakan 2 jari yang sudah dibalut dengan kain untuk “menyapu” rongga mulut dari cairan-cairan).<br /> c. Crowing : suara dengan nada tinggi, biasanya disebakan karena pembengkakan (edema) pada trakea, untuk pertolongan pertama tetap lakukan maneuver head tilt and chin lift atau jaw thrust saja<br /> Jika suara napas tidak terdengar karena ada hambatan total pada jalan napas, maka dapat dilakukan :<br /> a. Back Blow sebanyak 5 kali, yaitu dengan memukul menggunakan telapak tangan daerah diantara tulang scapula di punggung<br /> b. Heimlich Maneuver, dengan cara memposisikan diri seperti gambar, lalu menarik tangan ke arah belakang atas.<br /> c. Chest Thrust, dilakukan pada ibu hamil, bayi atau obesitas dengan cara memposisikan diri seperti gambar lalu mendorong tangan kearah dalam atas.<br /> Feel : Rasakan dengan pipi pemeriksa apakah ada hawa napas dari korban ?<br /> 12. Jika ternyata pasien masih bernafas, maka hitunglah berapa frekuensi pernapasan pasien itu dalam 1 menit (Pernapasan normal adalah 12 -20 kali permenit)<br /> 13. Jika frekuensi nafas normal, pantau terus kondisi pasien dengan tetap melakukan Look Listen and Feel<br /> 14. Jika frekuensi nafas < 12-20 kali permenit, berikan nafas bantuan (detail tentang nafas bantuan dibawah)<br /> 15. Jika pasien mengalami henti nafas berikan nafas buatan (detail tentang nafas buatan dibawah)<br /> 16. Setelah diberikan nafas buatan maka lakukanlah pengecekan nadi carotis yang terletak di leher (ceklah dengan 2 jari, letakkan jari di tonjolan di tengah tenggorokan, lalu gerakkan lah jari ke samping, sampai terhambat oleh otot leher (sternocleidomastoideus), rasakanlah denyut nadi carotis selama 10 detik.<br /> 17. Jika tidak ada denyut nadi maka lakukanlah Pijat Jantung(figure D dan E , figure F pada bayi), diikuti dengan nafas buatan(figure A,B dan C),ulang sampai 6 kali siklus pijat jantung-napas buatan, yang diakhiri dengan pijat jantung.<br /> 18. Cek lagi nadi karotis (dengan metode seperti diatas) selama 10 detik, jika teraba lakukan Look Listen and Feel (kembali ke poin 11) lagi. jika tidak teraba ulangi poin nomer 17.<br /> 19. Pijat jantung dan nafas buatan dihentikan jika<br /> a. Penolong kelelahan dan sudah tidak kuat lagi<br /> b. Pasien sudah menunjukkan tanda-tanda kematian (kaku mayat)<br /> c. Bantuan sudah dating<br /> d. Teraba denyut nadi karotis<br /> <br /> 20. Setelah berhasil mengamankan kondisi diatas periksalah tanda-tanda shock pada pasien :<br /> a. Denyut nadi >100 kali per menit<br /> b. Telapak tangan basah dingin dan pucat<br /> c. Capilarry Refill Time > 2 detik ( CRT dapat diperiksa dengan cara menekan ujung kuku pasien dg kuku pemeriksa selama 5 detik, lalu lepaskan, cek berapa lama waktu yg dibutuhkan agar warna ujung kuku merah lagi)<br /> 21. Jika pasien shock, lakukan Shock Position pada pasien, yaitu dengan mengangkat kaki pasien setinggi 45 derajat dengan harapan sirkulasi darah akan lebih banyak ke jantung.<br /> 22. Pertahankan posisi shock sampai bantuan datang atau tanda-tanda shock menghilang<br /> 23. Jika ada pendarahan pada pasien, coba lah hentikan perdarahan dengan cara menekan atau membebat luka (membebat jangan terlalu erat karena dapat mengakibatkan jaringan yg dibebat mati)<br /> 24. Setelah kondisi pasien stabil, tetap monitor selalu kondisi pasien dengan Look Listen and Feel, karena pasien sewaktu-waktu dapat memburuk secara tiba-tiba.<br /> Nafas Bantuan<br /> Nafas Bantuan adalah nafas yang diberikan kepada pasien untuk menormalkan frekuensi nafas pasien yang di bawah normal. Misal frekuensi napas : 6 kali per menit, maka harus diberi nafas bantuan di sela setiap nafas spontan dia sehingga total nafas permenitnya menjadi normal (12 kali).<br /> Prosedurnya :<br /> 1. Posisikan diri di samping pasien<br /> 2. Jangan lakukan pernapasan mouth to mouth langsung, tapi gunakan lah kain sebagai pembatas antara mulut anda dan pasien untuk mencegah penularan penyakit2<br /> 3. Sambil tetap melakukan chin lift, gunakan tangan yg tadi digunakan untuk head tilt untuk menutup hidung pasien (agar udara yg diberikan tidak terbuang lewat hidung).<br /> 4. Mata memperhatikan dada pasien<br /> 5. Tutupilah seluruh mulut korban dengan mulut penolong.<br /> 6. Hembuskanlah nafas satu kali ( tanda jika nafas yg diberikan masuk adalah dada pasien mengembang)<br /> 7. Lepaskan penutup hidung dan jauhkan mulut sesaat untuk membiarkan pasien menghembuskan nafas keluar (ekspirasi)<br /> 8. Lakukan lagi pemberian nafas sesuai dengan perhitungan agar nafas kembali normal<br /> <br /> Nafas Buatan<br /> Cara melakukan nafas buatan sama dengan nafas bantuan, bedanya nafas buatan diberikan pada pasien yang mengalami henti napas. Diberikan 2 kali efektif (dada mengembang )<br /> <br /> Pijat Jantung<br /> Pijat jantung adalah usaha untuk “memaksa” jantung memompakan darah ke seluruh tubuh, pijat jantung dilakukan pada korban dengan nadi karotis yang tidak teraba. Pijat jantung biasanya dipasangkan dengan nafas buatan (seperti dijelaskan pada algortima di atas)<br /> Prosedur pijat jantung :<br /> 1. Posisikan diri di samping pasien<br /> 2. Posisikan tangan seperti gambar di center of the chest ( tepat ditengah-tengah dada)<br /> 3. Posisikan tangan tegak lurus korban seperti gambar<br /> 4. Tekanlah dada korban menggunakan tenaga yang diperoleh dari sendi panggul (hip joint)<br /> 5. Tekanlah dada kira-kira sedalam 4-5 cm (seperti gambar kiri bawah)<br /> 6. Setelah menekan, tarik sedikit tangan ke atas agar posisi dada kembali normal (seperti gambar kanan atas)<br /> 7. Satu set pijat jantung dilakukan sejumlah 30 kali tekanan, untuk memudahkan menghitung dapat dihitung dengan cara menghitung sebagai berikut :<br /> Satu Dua Tiga EmpatSATU<br /> Satu Dua Tiga Empat DUA<br /> Satu Dua Tiga Empat TIGA<br /> Satu Dua Tiga Empat EMPAT<br /> Satu Dua Tiga Empat LIMA<br /> Satu Dua Tiga Empat ENAM<br /> 8. Prinsip pijat jantung adalah :<br /> a. Push deep<br /> b. Push hard<br /> c. Push fast<br /> d. Maximum recoil (berikan waktu jantung relaksasi)<br /> e. Minimum interruption (pada saat melakukan prosedur ini penolong tidak boleh diinterupsi)<br /> <br /> Perlindungan Diri Penolong<br /> Dalam melakukan pertolongan pada kondisi gawat darurat, penolong tetap harus senantiasa memastikan keselamatan dirinya sendiri, baik dari bahaya yang disebabkan karena lingkungan, maupun karena bahaya yang disebabkan karena pemberian pertolongan.<br /> Poin-poin penting dalam perlindungan diri penolong :<br /> 1. Pastikan kondisi tempat memberi pertolongan tidak akan membahayakan penolong dan pasien<br /> 2. Minimasi kontak langsung dengan pasien, itulah mengapa dalam memberikan napas bantuan sedapat mungkin digunakan sapu tangan atau kain lainnya untuk melindungi penolong dari penyakit yang mungkin dapat ditularkan oleh korban<br /> 3. Selalu perhatikan kesehatan diri penolong, sebab pemberian pertolongan pertama adalah tindakan yang sangat memakan energi. Jika dilakukan dengan kondisi tidak fit, justru akan membahayakan penolong sendiri. </div>

Pertolongan Pertama Gawat Darurat

Latar Belakang B-GELS atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Pertolongan Pertama Pada Gawat Darurat (PPGD) adalah serangkaian usaha-...

Read more »

Zoologi dan Botani Praktis

<h3 class="post-title entry-title" style="text-align: justify;"> Zoolgi & Botani Praktis </h3> <div style="text-align: justify;"> </div> <div class="post-header" style="text-align: justify;"> </div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"> <span style="font-size: 10.0pt;">Mempelajari botani dan zoology praktis dianggap penting untuk lebih mengenal jenis tumbuhan dan hewan yang dapat dimanfaatkan sebagai makanan darurat (survival food) atau obart-obatan. Selain itu kita dapat mengenal jenis tumbuh-tumbuhan dan hewan yang harus dijauhi karena beracun, berbisa, atau dapat menganmcam keselamatan jiwa. Hal ini penting karena alam Tropis memiliki karakteristik yang berbeda dengan alam Sub Tropis.</span></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"> <span style="font-size: 10.0pt;">Daerah tropis memiliki karakteristik sebagai berikut : Keanekaragaman species yang tinggi tetapi dalam satu species jumlah populasinya rendah. Artinnya harus lebih banyak mengenal keanekaragaman species yang lebih banyak bila dibandingkan dengan yang di Sub Tropis. Selain itu alam tropis dengan jumlah populasi yang tidak terlalu banyak menyebabkan kita harus sedikit berusaha lebih keras lagi guna memanfaatkannya. Yang terakhir cuaca alam tropis relatif stabil dan perbedaan yang drastic dan ekstrim jarang ditemukan.</span></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"> <span style="font-size: 10.0pt;"><br /></span><span style="font-size: 24.0pt;">Botani Praktis</span></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"> <span style="font-size: 10.0pt;">Permasalah dalam survival mengenai masalah Botani Praktis adalah survivor harus mengenal karakteristik alamnya. Karena daerah di Indonesia ini dapat dikelompokan menjadi beberapa zona geografi tumbuhan.</span></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"> <span style="font-size: 10.0pt;">Secara garis besar, tumbuh-tumbuhan dibedakan pada dua hal :</span></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <ol start="1" style="text-align: justify;" type="1"> <li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 10.0pt;">Tumbuhan yang dapat dimakan (berguna, mengandung air, dapat dipakai sebagai obat-obatan, dll)</span></li> <li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 10.0pt;">Tumbuhan yang berbahaya (beracun).</span></li> </ol> <div style="text-align: justify;"> </div> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"> <span style="font-size: 10.0pt;"><br /></span><i><span style="font-size: 12.0pt;">Tumbuhan Yang Dapat Dimakan</span></i></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"> <span style="font-size: 10.0pt;">Bagian tumbuhan yang dapat dimakan dan memberikan energi yang cukup adalah umbi (umbi batang / umbi akar), setelah itu baru buah, biji, dan daun.</span></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"> <u><span style="font-size: 10.0pt;">Ciri umum tumbuhan yang dapat dimakan :</span></u><span style="font-size: 10.0pt;"><br />a. Bagian tumbuhan yang masih muda /tunas.<br />b. Tumbuhan yang tidak mengandung getah.<br />c. Tumbuhan yang tidak berbulu.<br />d. Tumbuhan yang tidak berbau kurang sedap.<br />e. Tumbuhan yang dimakan oleh hewan mamalia.</span></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"> <u><span style="font-size: 10.0pt;">Langkah-langkah yang perlu bila akan memakan tumbuhan :</span></u><span style="font-size: 10.0pt;"><br />a. Makan tumbuh-tumbuhan yang sudah dikenal.<br />b. Makan jangan hanya satu jenis tumbuhan saja.<br />c. Sebaiknya jangan memakan tumbuhan yang buahnya berwarna ungu, karena dikhawatirkan mengandung racun alkaloid.<br />d. Cara memakan buah-buahan yang belum kita kenal adalah dengan mengoleskan sedikit ke bibir dan tunggu reaksinya. Bila tidak ada rasa aneh (panas, pahit) berrati cukup aman.<br />e. Yan paling baik adalah terlebih dahulu memasak bagian tumbuhan yang akan dimakan.</span></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"> <u><span style="font-size: 10.0pt;">Contoh tumbuhan yang dapat dimakan :</span></u><span style="font-size: 10.0pt;"><br />a. Umbi di dalam tanah : jenis talas, kentang, bengkuang, paku tanah.<br />b. Bagian batangnya : umbut muda pisang, sagu, begonia.<br />c. Buah : kelapa, arbei hutan, konyal (markisa hutan), nipah (dirawa)<br />d. Biji : padi, jagung, biji rumput teki (di Madura), biji saniten yang sudah tua<br />e. Bunga : turi, pisang.<br />f. Daun : rasamala, melinjo, babadotan, tespong, antanan.</span></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"> <span style="font-size: 10.0pt;"><br /></span><span style="font-size: 12.0pt;">Tumbuhan Obat</span></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"> <span style="font-size: 10.0pt;">Dapat dikelompokan menjdai dua :<br />a. Dimakan/diminum, contoh :</span></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <ul style="text-align: justify;" type="disc"> <li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 10.0pt;">Bratawali (Anamitra cocculus), tumbuhannya merayap. Terdapat di hutan, di kampung. Batangnya direbus, rasanya pahit. Gunanya obat anti demam, anti malaria, pembersih luka, penambah nafsu makan.</span></li> <li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 10.0pt;">Keji Beling/ngokilo (Strobilateses). Tumbuhan semak dan di hutan. Ambil daunnya, dimasak untuk obat pinggang dan infeksi/keracunan pada pencernaan.</span></li> <li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 10.0pt;">Sembung/sembung manis (Blumen Balsmifira). Jenis rumput-rumputan, terdapat di padang rumput yang banyak anginnya. Daunnya diseduh dengan air panas, dapat digunakan untuk sakit panas, sakit perut.</span></li> </ul> <div style="text-align: justify;"> </div> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"> <span style="font-size: 10.0pt;">b. Tumbuhan Obat Luar, untuk luka</span></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <ul style="text-align: justify;" type="disc"> <li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 10.0pt;">Getah pohon Kamboja, untuk menghilangkan bengkak, juga untuk terkilir.</span></li> <li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 10.0pt;">Air rebusan Bratawali untuk mencuci luka, juga air batang pohon randu (kapuk hutan).</span></li> <li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 10.0pt;">Daun Sambiloto ditumbuk halus, atau daun Ploso untuk anti sengatan kalajengking.</span></li> <li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 10.0pt;">Kirinyuh.</span></li> </ul> <div style="text-align: justify;"> </div> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"> <span style="font-size: 10.0pt;"><br /></span><span style="font-size: 12.0pt;">Tumbuhan Beracun</span></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"> <span style="font-size: 10.0pt;">- Getah pohon paku putih dapat menyebabkan kebutaan.<br />- Getah pohon Rengas, ingas/semplop, sangat berbahaya karena merusak jaringan.<br />- Getah Jambu Monyet menyebabkan gatal-gatal.<br />- Buah Aren mentah menyebabkan gatal-gatal.<br />- Kecubung, beracun bila dimakan.<br />- Rarawean, dapat menyebabkan gatal-gatal dan pedih.<br />- Daul Pulus dapat menyebabkan gatal-gatal dan panas<br />- Si Cantik Beracun.</span></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"> <span style="font-size: 10.0pt;"><br /></span><span style="font-size: 12.0pt;">Tumbuhan Berguna Lainnya</span></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <ul style="text-align: justify;" type="disc"> <li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 10.0pt;">Tumbuhan penyimpan air : tumbuhan beruas (bamboo, rotan, dll), tumbuhan merambat, kantung semar, kaktus dll.</span></li> <li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 10.0pt;">Tumbuhan pembuat atap/perlindungan : daun nipah, aren, sagu dll.</span></li> <li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 10.0pt;">Pengusir ular dan serangga : lemo</span></li> <li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 10.0pt;">Indikator air bersih : tespong, selada air.</span></li> </ul> <div style="text-align: justify;"> </div> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"> <span style="font-size: 10.0pt;">Jamur di hutan sebaiknya jangan dimakan karena sulit untuk membedakan Janis yang bias dimakan atau yang beracun, keculai bagi yang sudah ahli, selain itu kadar kalori jamur sangat rendah karena tubuh jamur banyak mengandung air. Pedoman umum untuk menentukan jamur yang dapat dimakan, seperti : tidak berwarna menyolok, tidak bercahaya, tidak memiliki gelang pada tangakinya, tidak berbau memuakkan, tidak memberi efek warna hitam bila disentuh kan ke benda-benda perak.<br />Pedoman seperti itu sebenarnya terkadang sangat berbahaya. Banyak juga jamur yang mempunyai cirri-ciri diatas justru mengandung racun. Contohnya Amanita phallolder berwarna putih kecoklatan, tidak mempunyai gelang, justru memiliki racun yang mematikan manusia. Amanita Verna dan Amanita virosa yang berwarna berwarna putih bersih memiliki racun yang mematikan. Ketiga jamur itu bila dimakan, setelah 30 menit kemudian akan mengakibatkan perut sakit sekali. Bila tidak dirawat segera, 6 jam kemudian dapat menyebabkan kematian.</span></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"> <span style="font-size: 24.0pt;">Zoologi Praktis</span></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"> <span style="font-size: 10.0pt;">Sebagaian besar hewan pada dasarnya dapat dimakan. Kesulitannya adalah bagaimana cara mendapatkannya. Untuk itu diperlu pengetahuan tentang habitat, dan tingkah laku hewan tersebut.<br />Untuk menangkap hewan diperlukan keberanian dalam mengambil keputusan, misalnya : hewan selalu mencari air untuk keperluan sehari-harinya. Apabila kita ingin mendapatkan bermacam hewan, harus menuju sumber air. Dalam hal ini kita akan dihadapkan pada satu masalah. Bila di dekat sumber air banyak hewannya berarti juga banyak hewan yang berbahaya bagi kita.</span></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"> <span style="font-size: 10.0pt;"><br /></span><i><span style="font-size: 12.0pt;">Habitat Hewan</span></i></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"> <span style="font-size: 10.0pt;">Habitat yang paling banyak jenis hewannya adalah pantai dan laut dangkal. Semakin tinggi permukaan tanah, jenis hewan yang ada semakin sedikit. Jadi bila tersesat digunung dan ingin mencari makanan (hewan), jangan terus naik ke puncak gunung. Lebih baik turun, kemungkinan besar akan menemukan berbagai jenis hewan.</span></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"> <span style="font-size: 10.0pt;"><br /></span><span style="font-size: 12.0pt;">Prilaku Hewan</span></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"> <span style="font-size: 10.0pt;">Prilaku setiap hewan adalah khas. Kapan kita akan mudah menangkap suatu hewan, kapan harus menghindarinya. Pada musim kawin, hewan-hewan biasanya kurang peka terhadap sekelilingnya. Saat seperti inilah yang baik untuk menangkapnya. Burung-burung pindah dari daerah dingin ke daerah panas. Ikan salem atau belut/lindung yang berpindah tempat di sungai dan laut untuk bertelur. Ular yang menjaga telur atau anaknya biasanya bertambah ganas.</span></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"> <span style="font-size: 10.0pt;"><br /></span><span style="font-size: 12.0pt;">Binatang Berbahaya</span></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <ul style="text-align: justify;" type="disc"> <li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 10.0pt;">Nyamuk di daerah malaria.</span></li> <li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 10.0pt;">Lalat dayak/lalat kerbau (besarnya 2 kali lalat biasa) terdapat dihutan Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya. Bekas gigitannya bengkak dan gatal, bias infeksi.</span></li> <li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 10.0pt;">Lebah, sengatannya beracun, dalam jumlah besar/banyak dapat mematikan.</span></li> <li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 10.0pt;">Kelabang, kalajengking. Bekas sengatannya sakit, bengkak. Untuk mengurangi rasa sakit dapat dengan ammonia, tembakau dan sambiloto.</span></li> <li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 10.0pt;">Pacet, lintah. Menghispa darah, untuk melepaskannya siram dengan air tembakau.</span></li> <li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 10.0pt;">Ular berbisa : ular Hijjau, ular bakau, ular tanah, ular sendok/kobra, ular belang dll. Umumnya jenis ular berbisa dapat diketahui dengan melihat bentuk kepala (segi tiga), leher relatif kecil, terdapat lekukan antara mata dan hidung, mempunyai gigi bias.</span></li> </ul> <div style="text-align: justify;"> </div> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"> <span style="font-size: 10.0pt;"><br /></span><span style="font-size: 12.0pt;">Binatang Yang Berguna</span></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"> <span style="font-size: 10.0pt;">- Hampir semua mamalia dan burung dapat dimakan dagingnya<br />- Ular, kadal, kura-kura dapat dimakan.<br />- Lebah bias diambil madu dan larvanya.<br />- Cacing dan siput hutan dapat dimakan.</span></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"> <span style="font-size: 10.0pt;"><br /></span><span style="font-size: 12.0pt;">Serpentes (Ophidia)</span></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"> <span style="font-size: 10.0pt;">Di Indonesia banyak sekali jenis ular termasuk yang berbisa. Ular pada umumnya aktif di siang hari. Anggota badan yang banyak digigit adalah tungkai, kemudia jari kaki.<br />Ular yang banyak menyebabkan kematian antara lain ular tanah (angkistrodon), ular hijau (Trimeresurus), ular Anang, Biludah.<br />Macam gigi bias :</span></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <ul style="text-align: justify;" type="disc"> <li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 10.0pt;">AGLYPHA, tidak mempunyai gigi bias. Contoh : ular Sanca / phyton, ular sawah (umumnya dari keluarga Colubridae).</span></li> <li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 10.0pt;">PHISTOGLYPHA, mempunyai gigi bias dibelakang. Contoh : Ular Cincin Mas (Boiga dendrophila), Ular Pucuk/Ular Daun (Dryophis).</span></li> <li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 10.0pt;">PROTEROGLYPHA, mempunyai gigi bias di depan, yang efektif untuk menyalurkan bias. Contohnya Elapidae, Hydrophiidae.</span></li> <li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 10.0pt;">SOLENOGLYPHA, mempunyai gigi bias di depan dan dapat dilipat. Umumnya gigi bias tersebut besar. Contohnya Crotalidae, Viperridae.</span></li> </ul> <div style="text-align: justify;"> </div> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"> <span style="font-size: 12.0pt;">Macam bisa :</span></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <ul style="text-align: justify;" type="disc"> <li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 10.0pt;">Neurotoksin, yang menyerang jaringan saraf dan bersifat bertentangan dengan tranmisi rangsangan saraf. Menyebabkan kelumpuhan pada alat pernafasan dan rusaknya jaringan otak.</span></li> <li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 10.0pt;">Hemotoksin, yang menyerang darah dan system peredarannya. Dapat menguraikan protein, menyebabkan sel darah rusak dan menggumpal.</span></li> <li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 10.0pt;">Kardiotoksin, yang diserang adalah otot jantung.</span></li> <li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 10.0pt;">Miksotoksin, yang diserang cairan dalamtubuh.</span></li> </ul> <div style="text-align: justify;"> </div> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"> <span style="font-size: 12.0pt;">Penanggulangan Gigitan Ular :</span></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <ul style="text-align: justify;" type="disc"> <li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 10.0pt;">Korban jangan banyak melakukan gerakan, dan tidak panaik.</span></li> <li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 10.0pt;">Luka dibersihkan.</span></li> <li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 10.0pt;">Torniket digunakan untuk mencegah kemungkinan menjalarnya bias ke Jantung. Torniket diletakkan antara luka dengan jantung (luka di daerah anggota badan).</span></li> <li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 10.0pt;">Ular yang menggigit harus ditangkap dan diketahui jenisnya. Bila berbisa, dapat ditentukan jenis bisanya.</span></li> <li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 10.0pt;">Korban dibawa ke puskesmas setempat / rymah sakit terdekat.</span></li> </ul> <div style="text-align: justify;"> </div> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"> <u><span style="font-size: 10.0pt;">Obat yang biasa digunakan untuk menawarkan bias:</span></u></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <ul style="text-align: justify;" type="disc"> <li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 10.0pt;">Aspirin untuk menghilangkan rasa sakit.</span></li> <li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 10.0pt;">Vitamin B kompleks dan Paracetamol untuk menghilangkan rasa nyeri dan panas.</span></li> <li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 10.0pt;">Antivenin Polyvalent, serum anti bias yang bersifat umum.</span></li> <li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 10.0pt;">Antivenin Taipan, serumuntuk gigitan ular Taipan.</span></li> <li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 10.0pt;">Antivenin Brown Snake, serum untuk gigitan ular Mulga.</span></li> <li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 10.0pt;">Antivenin Papua Black Snake, serum untuk gigitan ular hitam Irian.</span></li> </ul>

Zoologi dan Botani Praktis

Zoolgi & Botani Praktis Mempelajari botani dan zoology praktis dianggap penting untuk lebih mengenal jenis tumbuhan dan hewa...

Read more »

AZAS DAN DOKTRIN PERDJOEANGAN GERAKAN MAHASISWA NASIONAL INDONESIA

<div style="text-align: justify;">Sebagai organisasi Gerakan Perjuangan, GMNI mempunyai Azas dan Doktrin Perjuangan, yang menjadi Landasan serta Penuntun Arah Perjuangan GMNI.<br /><br />Azas dan Doktrin Perjuangan GMNI adalah:<span class="fullpost">PANCASILA</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">UNDANG-UNDANG DASAR 1945</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">MARHAENISME</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">PANCALOGI GMNI</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">I. PANCASILA</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Ketuhanan Yang Maha Esa</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Persatuan Indonesia</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Keterangan:</span><br /><span class="fullpost">Agar dapat memahami Pancasila secara benar dan mendalam setiap anggota wajib membaca:</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">"LAHIRNYA PANCASILA", Pidato Ir. Sukarno pada tanggal 1 Juni 1945</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">"PANCASILA DASAR NEGARA", Kuliah Pancasila yang disampaikan oleh Bung Karno di Istana Negara.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">"MEMBANGUN DUNIA BARU", Pidato Presiden Sukarno didepan sidang Majelis Umum PBB tahun 1960.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">II. UNDANG UNDANG DASAR 1945</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">PEMBUKAAN</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan bangsa Indonesia itu dalam suatu susunan negara Republik Indonesia dengan berdasar kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta mewujudkan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Dari Pembukaan UUD 1945, ada beberapa hal yang patut dipahami oleh setiap Anggota GMNI, antara lain:</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Pokok perjuangan bangsa Indonesia adalah menghapuskan segala bentuk penindasan dan ketidakadilan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Perjuangan tersebut sesungguhnya merubakan berkat dari Allah Yang Maha Kuasa.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Negara berfungsi sebagai:</span><br /><span class="fullpost">>> Perumahan' bangsa yang memberikan perlindungan bagi seluruh rakyat dan seluruh wilayah Republik Indonesia.</span><br /><span class="fullpost">>> Alat perjuangan untuk menuju terwujudnya cita-cita nasional yakni: Masyarakat adil dan makmur di tengah dunia yang tanpa penindasan.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">III. MARHAENISME</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">>> KETUHANAN YANG MAHA ESA <<</span><br /><span class="fullpost">>> SOSIO NASIONALISME <<</span><br /><span class="fullpost">>> SOSIO DEMOKRASI <<</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">>> BERJUANG UNTUK RAKYAT <<</span><br /><span class="fullpost">>> BERJUANG BERSAMA-SAMA RAKYAT <<</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Klik untuk Lebih Jelas mengenai Marhaenisme</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Pidato Bung Karno didepan Konferensi PARTINDO, Mataram 1933</span><br /><span class="fullpost">TENTANG MARHAEN, MARHAENIS, MARHAENISME</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Marhaenisme yaitu Sosio Nasionalisme dan Sosio Demokrasi</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Marhaen yaitu kaum proletar Indonesia, kaum tani Indonesia yang melarat dan kaum melarat Indonesia yang lain-lain.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Partindo memakai perkataan Marhaen, dan tidak proletar oleh karena perkataan proletar sudah termaktub didalam perkataan Marhaen, dan oleh karena perkataan proletar itu bisa diartikan bahwa kaum tani dan kaum lain-lain kaum melarat tidak termaktub didalamnya.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Karena Partindo berkeyakinan bahwa didalam perjoangan, kaum melarat Indonesia lain-lain itu yang harus menjadi elemen-elemennya (bagian-bagiannya), maka Partindo memakai perkataan Marhaen itu.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Di dalam perjuangan kaum Marhaen, maka Partindo berkeyakinan bahwa kaum Proletar mengambil bagian yang paling besar sekali.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Marhaenisme adalah Azas yang menghendaki susunan masyarakat dan susunan negeri yang dalam segala halnya menyelamatkan kaum Marhaen.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Marhaenisme adalah pula Cara Perjoangan untuk mencapai susunan negeri yang demikian itu, yang oleh karenanya harus suatu cara perjoangan yang Revolusioner.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Jadi Marhaenisme adalah: cara Perjoangan dan Azas yang ditujukan terhadap hilangnya tiap-tiap Kapitalisme dan Imperialisme.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Marhaenisme adalah tiap-tiap orang bangsa Indonesia yang menjalankan Marhaenisme.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Pidato Bung Karno didepan Konferensi Besar GMNI, Kaliurang 1959</span><br /><span class="fullpost">HILANGKAN STERILITEIT DALAM GERAKAN MAHASISWA</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">"Bagi saya Azas Marhaenisme adalah Azas yang paling cocok untuk Gerakan Rakyat Indonesia"</span><br /><span class="fullpost">Rumusannya adalah:</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Marhaenisme adalah Azas yang menghendaki susunan masyarakat yang dalam segala halnya menyelamatkan kaum Marhaen.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Marhaenisme cara perjuangan yang revolusioner sesuai dengan watak kaum marhaen pada umumnya. </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Marhaenisme adalah, dus azas dan cara perjuangan "tegelijk" menuju kepada hilangnya Kapitalisme, Imperialisme dan Kolonialisme.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Secara positif, maka Marhaenisme saya namakan juga SOSIO NASIONALISME dan SOSIO DEMOKRASI; karena Nasionalismenya Kaum Marhaen adalah Nasionalisme yang Sosial Bewust, dan karenanya Demokrasinya Kaum Marhaen adalah Demokrasi yang Sosial Bewust-pula.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Dan Siapakah yang saya namakan Kaum Marhaen itu ??</span><br /><span class="fullpost">Yang saya namakan Kaum Marhaen itu adalah : Setiap Rakyat Indonesia yang melarat atau lebih tepat, yang dimelaratkan oleh Sistem Kapitalisme, Imperialisme, dan Kolonialisme.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Kaum Marhaen terdiri dari tiga unsur</span><br /><span class="fullpost">Pertama: Unsur Kaum Proletar (Buruh)</span><br /><span class="fullpost">Kedua : Unsur kaum tani melarat Indonesia</span><br /><span class="fullpost">Ketiga : Kaum Melarat Indonesia yang lain-lain. </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Dan Siapakah yang saya maksud dengan kaum Marhaenis ??</span><br /><span class="fullpost">kaum Marhaenis adalah "setiap pejuang dan setiap patriot bangsa":</span><br /><span class="fullpost">-. Yang mengorganisir berjuta-juta kaum Marhaen itu dan</span><br /><span class="fullpost">-. Yang bersama-sama dengan tenaga massa Marhaen itu hendak menumbangkan Sistem kapitalisme, Imperialisme, dan Kolonialisme, dan</span><br /><span class="fullpost">-. Yang bersama-sama dengan massa marhaen membangun negara dan masyarakat yang kuat, bahagia sentosa, adil dan makmur.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Pokoknya ialah, bahwa Marhaenis adalah setiap orang yang menjalankan Marhaenisme yang saya jelaskan tadi.</span><br /><span class="fullpost">Cam-kan benar-benar !! Setiap kaum Marhaenis berjuang untuk kepentingan kaum Marhaen dan bersama-sama kaum Marhaen.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">IV. PANCALOGI GMNI</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Pertama:</span><br /><span class="fullpost">I D E O L O G I</span><br /><span class="fullpost">Kedua:</span><br /><span class="fullpost">R E V O L U S I</span><br /><span class="fullpost">Ketiga:</span><br /><span class="fullpost">O R G A N I S A S I</span><br /><span class="fullpost">Keempat:</span><br /><span class="fullpost">S T U D I</span><br /><span class="fullpost">Kelima:</span><br /><span class="fullpost">I N T E G R A S I</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Penjelasan:</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Kelima prinsip diatas harus menjadi jatidiri bagi perjuangan setiap anggota GMNI</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Ideologi artinya, perjuangan setiap anggota GMNI harus dilandaskan pada Ideologi yang menjadi Azas dan Doktrin Perjuangan GMNI, sebab ideologi merupakan acuan pokok dalam penentuan format dan pola operasional pergerakan.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Revolusi artinya, perjuangan setiap anggota GMNI harus berorientasi pada perombakan susunan masyarakat secara revolusioner. Revolusi bukan berarti pertumpahan darah, tetapi dalam pengertian pemikiran.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Organisasi artinya, perjuangan GMNI adalah perjuangan yang terorganisir, sesuai dengan azas dan doktrin perjuangan GMNI.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Studi artinya, sebagai organisasi mahasiswa, maka titik berat perjuangan GMNI adalah pada aspek studi. Amanat Penderitaan Rakyat harus dijadikan titik sentral dalam pendorong upaya studi ini.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Integrasi artinya, Perjuangan GMNI senantiasa tidak terlepas dari Perjuangan Rakyat Semesta. Setiap warga GMNI harus selalu berada ditengah-tengan Rakyat yang berjuang.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">(end)</span></div>

AZAS DAN DOKTRIN PERDJOEANGAN GERAKAN MAHASISWA NASIONAL INDONESIA

Sebagai organisasi Gerakan Perjuangan, GMNI mempunyai Azas dan Doktrin Perjuangan, yang menjadi Landasan serta Penuntun Arah Perjuangan GM...

Read more »

Pengertian Dasar Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia

<div style="text-align: justify;">GMNI SEBAGAI ORGANISASI PERJUANGAN<br /><br /><br />GMNI lahir dengan identitasnya yang hakiki sebagai "ORGANISASI PERJUANGAN" yang berlandaskan "Ajaran Sukarno". Untuk itu ada beberapa prinsip perjuangan yang harus tetap melekat dalam diri GMNI dan menjadi watak dasar perjuangan GMNI yakni:<span class="fullpost">GMNI berjuang untuk Rakyat.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">GMNI berjuang bersama-sama Rakyat.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">A. Makna "GERAKAN" Dalam Nama GMNI</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">GMNI adalah suatu organisasi Gerakan, atau dalam bahasa inggris disebut 'Movement'. Karena Gerakan GMNI dilakukan oleh sekelompok manusia yang berstatus 'Mahasiswa', maka GMNI disebut pula sebagai "Student Movement".</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Adapun yang dimaksud dengan "Gerakan" adalah: Suatu usaha atau tindakan yang dilakukan dengan sadar dan sengaja oleh sekelompok manusia, dengan menggunakan sumua potensi yang ia miliki (mis: sosial, politik, ekonomi, kebudayaan dll), atau yang ada di dalam masyarakat dengan tujuan untuk melakukan pembaruan-pembaruan terhadap sistem masyarakat, agar terwujud suatu tatanan masyarakat yang dicita-citakan bersama.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">B.GMNI; Organisasi Perjuangan dan Perjuangan Terorganisir</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">GMNI merupakan Organisasi Perjuangan dan Gerakan Perjuangan Terorganisir. Artinya, gerakan Perjuangan harus menjadi Jiwa, Semangat atau Roh GMNI. Dan segala tindak perjuangan GMNI harus terorganisir yakni senantiasa mengacu pada Doktrin Perjuangan yang menjadi azas GMNI.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">C. Tujuan Perjuangan GMNI</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Sebagai Organisasi gerakan Perjuangan, yang menjadi Tujuan Perjuangan GMNI adalah: Mendidik kader bangsa mewujudkan masyarakat Pancasila sesuai dengan amanat UUD 1945 yang sejati. Sebab dalam keyakinan GMNI, hanya dalam masyarakat Pancasila yang sejati, Kaum Marhaen dapat diselamatkan dari bencana kebodohan, kemiskinan, keterbelakangan, dan terhindar dari berbagai bentuk penindasan.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">D. GMNI Bersifat Independen</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">GMNI adalah organisasi yang independen dan berwatak kerakyatan. Artinya, GMNI tidak beraffiliasi pada kekuatan politik manapun, dan berdaulat penuhdengan prinsip percaya [ada kekuatan diri sendiri.</span><br /><span class="fullpost">Independensi bukan berarti netral, sebab GMNI senantiasa proaktif dalam perjuangan sesuai dengan Azas dan Doktrin Perjuangan yang ia jalankan. Walaupun demikian, GMNI tidak independen dari Kaum Marhaen serta Kepentingan Kaum Marhaen.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">E. Makna "MAHASISWA" Dalam GMNI</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">GMNI adalah organisasi Mahasiswa. Sebagai konsekwensi dari sifat ini, maka yang boleh menjadi anggota GMNI hanya mereka yang berstatus mahasiswa. Namun demikian tidak semua mahasiswa dapat menjadi anggota GMNI, sebab yang dapat menjadi anggota GMNI hanya mereka yang mau berjuang, atau Insan Mahasiswa Pejuang. Tentu yang dimaksud dengan Mahasiswa Pejuang disini adalah mereka yang berjuang atas dasar Ajaran Sukarno.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">F. Makna "NASIONAL" Dalam GMNI</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">GMNI adalah organisasi yang berlingkup nasional. Artinya bukan organisasi kedaerahan, keagamaan, kesukuan, atau golongan yang bersifat terbatas. Makna Nasional juga mengandung pengertian bahwa yang diperjuangkan oleh GMNI adalah kepentingan Nasional. Sebagai organisasi yang berwatak Nasionalis, maka Nasionalisme GMNI jelas adalah Nasionalisme Pancasila.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">G. GMNI Adalah Organisasi Kader Sekaligus Organisasi Massa</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">GMNI adalah organisasi Kader sekaligus organisasi Massa, artinya GMNI merupakan wadah pembinaan kader-kader pejuang bangsa; dan dalam perjuangannya itu, kader GMNI senantiasa menyatu dengan berjuta-juta massa Marhaen. GMNI tidak berjuang sendirian, tetapi harus bersama-sama dan untuk seluruh rakyat, sebab Doktrin Perjuangan GMNI menggariskan demikian.(end)</span></div>

Pengertian Dasar Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia

GMNI SEBAGAI ORGANISASI PERJUANGAN GMNI lahir dengan identitasnya yang hakiki sebagai "ORGANISASI PERJUANGAN" yang berlandaskan ...

Read more »

Sejarah Singkat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia

<div style="text-align: justify;">Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, atau disingkat GMNI, lahir sebagai hasil proses peleburan 3 (tiga) organisasi mahasiswa yang berazaskan Marhaenisme Ajaran Bung Karno. Ketiga organisasi itu ialah:<span class="fullpost">GERAKAN MAHASISWA MARHAENIS, berpusat di Jogjakarta</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">GERAKAN MAHASISWA MERDEKA, berpusat di Surabaya</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">GERAKAN MAHASISWA DEMOKRAT INDONESIA, berpusat di Jakarta.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost"> Proses peleburan ketiga organisasi mahasiswa mulai tampak, ketika pada awal bulan September 1953, Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia (GMDI) melakukan pergantian pengurus, yakni dari Dewan Pengurus lama yang dipimpin Drs. Sjarief kepada Dewan Pengurus baru yang diketuai oleh S.M. Hadiprabowo.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost"> Dalam satu rapat pengurus GMDI yang diselenggarakan di Gedung Proklamasi, Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta, tercetus keinginan untuk mempersatukan ketiga organisasi yang seazas itu dalam satu wadah. Keinginan ini kemudian disampaikan kepada pimpinan kedua organisasi yang lain, dan ternyata mendapat sambutan positip.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost"> Setelah melalui serangkaian pertemuan penjajagan, maka pada Rapat Bersama antar ketiga Pimpinan Organisasi Mahasiswa tadi, yang diselenggarakan di rumah dinas Walikota Jakarta Raya (Soediro), di Jalan Taman Suropati, akhirnya dicapai sejumlah kesepakatan antara lain:</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Setuju untuk melakukan fusi</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Wadah bersama hasil peleburan tiga organisasi bernama "Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia " (GMNI).</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Azas organisasi adalah: MARHAENISME ajaran Bung Karno.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Sepakat mengadakan Kongres I GMNI di Surabaya, dalam jangka waktu enam bulan setelah pertemuan ini.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost"> Para pimpinan tiga organisasi yang hadir dalam pertemuan ini antara lain:</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Dari Gerakan Mahasiswa Merdeka:</span><br /><span class="fullpost"> - SLAMET DJAJAWIDJAJA</span><br /><span class="fullpost"> - SLAMET RAHARDJO</span><br /><span class="fullpost"> - HERUMAN</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Dari Gerakan Mahasiswa Marhaenis:</span><br /><span class="fullpost"> - WAHYU WIDODO</span><br /><span class="fullpost"> - SUBAGIO MASRUKIN</span><br /><span class="fullpost"> - SRI SUMANTRI MARTOSUWIGNYO</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Dari Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia:</span><br /><span class="fullpost"> - S.M. HADIPRABOWO</span><br /><span class="fullpost"> - DJAWADI HADIPRADOKO</span><br /><span class="fullpost"> - SULOMO</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">PENTING: Baca Pidato SM. Hadiprabowo di Kongres V Salatiga 1969 </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Hasil kesepakatan tersebut, akhirnya terwujud.</span><br /><span class="fullpost">Dengan direstui Presiden Sukarno, pada tanggal 22 Maret 1954, dilangsungkan KONGRES I GMNI di Surabaya. Momentum ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Jadi GMNI (Dies Natalis) yang diperingati hingga sekarang. Adapun yang menjadi materi pokok dalam Kongres I ini, selain membahas hasil-hasil kesepakatan antar tiga pimpinan organisasi yang ber-fusi, juga untuk menetapkan personil pimpinan di tingkat pusat.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Sehubungan dengan banyak persoalan yang sebenarnya belum terselesaikan dalam forum Kongres I, maka dua tahun kemudian (1956), GMNI kembali menyelenggarakan KONGRES II GMNI di Bandung, dengan pokok persoalan di seputar masalah konsolidasi internal organisasi. Sebagai hasil realisasi keputusan Kongres II ini, maka Organisasi cabang GMNI mulai tertata di beberapa kota.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Akibat dari perkembangan yang kian meningkat di sejumlah basis organisasi, tiga tahun setelah Kongres II, GMNI kembali menyelenggarakan KONGRES III GMNI di Malang tahun 1959, yang dihadiri sejumlah Utusan cabang yang dipilih melalui Konperensi Cabang masing-masing. Berawal dari Kongres III ini, GMNI mulai meningkatkan kiprahnya, baik dalam lingkup dunia perguruan tinggi, maupun ditengah-tengah masyarakat.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Dalam kaitan dengan hasil Kongres III ini, masih pada tahun yang sama (1959) GMNI menyelenggarakan Konperensi Besar GMNI di Kaliurang Jogjakarta, dan Presiden Sukarno telah berkenan ikut memberikan Pidato Sambutan yang kemudian dikenal dengan judul "Hilangkan Steriliteit Dalam Gerakan Mahasiswa !".</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Untuk lebih memantapkan dinamika kehidupan pergerakan GMNI, maka direncanakan pada tahun 1965 akan diselenggarakan Kongres V GMNI di Jakarta. Namun Kongres V tersebut gagal terlaksana karena gejolak politik nasional yang tidak menentu akibat peristiwa G30S/PKI. Kendati demikian, acara persiapannya sudah sempat direalisiir yakni Konperensi besar GMNI di Pontianak pada tahun 1965. Dalam Konferensi besar ini telah dihasilkan kerangka Program Perjuangan, serta Program Aksi bagi Pengabdian Masyarakat.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Dampak peristiwa G30S/PKI bagi GMNI sangat terasa sekali, sebab setelah peristiwa tersebut, GMNI dihadapkan pada cobaan yang cukup berat. Perpecahan dalam kubu Front Marhaenis ikut melanda GMNI, sehingga secara nasional GMNI jadi lumpuh sama sekali. Di tengah hantaman gelombang percaturan politik nasional yang menghempas keras, GMNI mencoba untuk bangkit kembali melakukan konsolidasi. Terlaksana KONGRES V GMNI di Salatiga tahun 1969 (yang seharusnya di Jakarta tetapi gagal dilaksanakan). Namun Kongres V ini tetap belum bisa menolong stagnasi organisasi yang begitu parah.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Namun demikian kondisi ini tampaknya telah membangkitkan kesadaran kesadaran baru dikalangan warga GMNI, yakni kesadaran untuk tetap bergerak pada kekuatan diri sendiri, maka mulai 1969, thema "Independensi GMNI" kembali menguasai lam pikiran para aktivis khususnya yang berada di Jakarta dan Jogjakarta. Tuntutan Independensi ini mendapat reaksi keras, baik dari kalangan Pimpinan Pusat GMNI maupun dari PNI/Front Marhaenis. Tuntutan independensi ini sebenarnya merupakan upaya GMNI untuk kembali ke "Khittah" dan "Fitrah" nya yang sejati. Sebab sejak awal GMNI sudah independen. Tuntutan ini sesungguhnya sangat beralasan dan merupakan langkah antisipasi, sebab tidak lama kemudian terjadi restrukturisasi yang menyebabkan PNI/FM berfusi kedalam PDI.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Setelah gejolak politik reda GMNI kembali memanfaatkan momentum tersebut untuk membangun kembali organisasinya. Dilaksanakan KONGRES VI GMNI di Ragunan-Jakarta tahun 1976, dengan thema pokok: "Pengukuhan Independensi GMNI serta Konsolidasi Organisasi". Hal lain yang patut dicatat dalam Kongres VI ini adalah penegasan kembali tentang Azas Marhaenisme yang tidak boleh dicabut oleh lembaga apapun juga, serta perubahan model kepemimpinan kearah kepemimpinan kolektif dalam bentuk lembaga Presidium.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Selain itu, Kongres VI mempunyai arti tersendiri bagi GMNI, sebab mulai saat itu telah terjadi regenerasi dalam keanggotaan GMNI, yang ditandai dengan munculnya sejumlah pimpinan basis dan cabang dari kalangan mahasiswa muda yang tidak terkait sama sekali dengan konflik internal PNI/FM di masa lalu.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Mengingat persoalan konsolidasi meliputi berbagai aspek, maka masalah yang sama dibahas pula dalam KONGRES VII GMNI di Medan tahun 1979. dalam Kongres VII ini kembali ditegaskan bahwa: Azas organisasi tidak boleh diubah, Independensi tetap ditegakkan, dan konsolidasi organisasi harus seimbang dengan konsolidasi ideologi.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Titik cerah bagi GMNI yang mulai bersinar di tahun 1979 ternyata tidak berlangsung lama. Intervensi kekuatan diluar GMNI, yang memang menginginkan GMNI lemah, dengan berpadu bersama 'interest pribadi' segelintir oknum pimpinan GMNI, telah mengundang malapetaka terhadap organisasi mahasiswa ini.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Kongres VIII GMNI yang sedianya akan diselenggarakan di Jogjakarta mengalami kegagalan karena diprotes oleh sejumlah cabang (Jakarta, Medan, Malang, Manado, Bandung, dan lain-lain), karena tercium indikasi kecurangan untuk memenangkan aspirasi pihak luar dalam Kongres VIII itu. tetapi usaha filtrasi dan perlemahan GMNI tetap berlangsung sewaktu KONGRES VIII GMNI di Lembang-Bandung tahun 1982.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Hanya dengan pengawalan ketat dari aparat negara Kongres VIII tersebut bisa berlangsung, dan dimenangkan oleh segelintir oknum pimpinan GMNI tadi, namun dampaknya bagi organisasi sangat besar sekali.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Presidium GMNI hasil Kongres VIII terpecah-belah, dan disusul perpecahan berangkai semua cabang. Program Kaderisasi, regenerasi akhirnya macet total.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">KONGRES IX GMNI di Samarinda tahun 1985 gagal menampilkan wajah baru dalam struktur kepemimpinan GMNI, disamping kegagalan dalam proses pembaharuan pemikiran seta operasioniil program.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Perpecahan ini akhirnya menjalar ke berbagai struktur organisasi dan mencuat dalam KONGRES X GMNI di Salatiga tahun 1989, yang diwarnai kericuhan fisik. Dampak dari kegagalan regenerasi dan kaderisasi Kongres X akhirnya hanya menampilkan wajah lama dalam struktur kepemimpinan GMNI.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Dan yang lebih menyedihkan lagi, para oknum pimpinan GMNI di tingkat Pusat terjebak dengan kebiasaan saling "pecat-memecat". Identitas sebagai organisasi perjuangan menjadi luntur, sebab yang lebih menonjol justru perilaku sebagai "birokrat GMNI". untuk mempertahankan status quo, dan sekaligus untuk melestarikan budaya tadi, oknum-oknum pimpinan pusat mulai mengintrodusiir apa yang disebut "Komunitas Baru GMNI" yang ditetapkan melalui deklarasi Jayagiri. Inilah cobaan yang terberat dihadapi GMNI. Sebab organisasi ini tidak hanya terperangkap dalam konflik kepentingan perorangan yang bersifat sesaat, tetapi juga mulai mengalami erosi idealisme, serta kegersangan kreativitas dan inovasi.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Secara nasional formal, kesadaran untuk memperbaiki arah perjuangan tampaknya belum muncul. Pada KONGRES XI GMNI di Malang tahun 1992, kejadian di Salatiga kembali terulang. Sementara suara-suara cabang yang menuntut otonomi semakin nyaring dan meluas.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Kondisi ini kemudian melahirkan format baru dalam tata hubungan antar kader pejuang pemikir-pemikir pejuang yakni: hubungan kejuangan yang bersifat personal-fungsional. Sebab hubungan formal-institusional tidak efektif lagi.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">"Perlawanan" cabang-cabang kembali dilakukan di KONGRES XII GMNI di Denpasar Bali tahun 1995, tetapi keberhasilan hanya pada tingkatan materi program. Dimana kemudian dikenal dan dimunculkan kembali di AD/ART mengenai Azas perjuangan "Sosialis Religius - Progressif Revolusioner" yang membuat banyak pihak terkejut-kejut, tetapi 'kekalahan' terjadi pada pertempuran perebutan pimpinan nasional yang kembali di-warnai oleh intervesi 'orang-orang lama' GMNI. Isu money-politics sangat kental di forum Kongres XII ini.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Disaat cabang-cabang kembali mulai menata diri, perpecahan kembali melanda Presidium hasil Kongres XII Bali, saling boikot dan intrik menjadi makanan utama sehari hari di sekretariat pusat GMNI Wisma Marinda. Pada saat itu cabang-cabang tidak ambil pusing dengan tetap bergerak menguatkan garis ideologi yang mulai kurang tersentuh. Dimulai dengan dialog dan pembongkaran wacana mengenai Marhaenisme di Jogja dan kemudian dilanjutkan di Surabaya 14-17 Juli 1998. cabang-cabang semakin memantapkan hubungan dengan tidak menghiraukan perpecahan yang terjadi di tingkat pusat.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Ketika terjadi pergerakan massiv mulai Mei 1998, cabang-cabang dapat 'berbicara banyak' di tingkat kota masing-masing, tetapi tidak begitu halnya dengan GMNI di tingkat nasional. Perubahan politik di tingkat nasional rupanya semakin 'tidak menyadarkan pimpinan GMNI'. Perpecahan ini memuncak saat beberapa oknum pimpinan GMNI ikut mendaftarkan diri menjadi calon legislatif PDI Perjuangan. Cabang-cabang bereaksi keras dengan menarik dukungannya terhadap pimpinan nasional saat itu.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Kongres XIII GMNI yang sedianya dilaksanakan di Kupang-NTT mendapatkan protes keras dari cabang-cabang karena prosesnya yang tidak konstitusionil dan penuh rekayasa; termasuk perilaku 'saling membubarkan' efek dari perpecahan Presidium. Akhirnya Kongres tersebut terselenggara dengan diboikot 19 cabang antara lain Medan, Bandung, Jogjakarta, Solo, Semarang, Surabaya, Jember, Malang, Denpasar, Pontianak, Manado dll.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Perlawanan cabang-cabang atas tegaknya konstitusi GMNI terus diusahakan, lewat pertemuan-pertemuan antar Pimpinan Cabang di Malang, Surabaya, Jember, Semarang hingga Lokakarya Nasional GMNI di Solo Januari 2000 yang menghasilkan draft pemikiran pembaharuan GMNI untuk kembali ke azas Marhaenisme dan mencanangkan diselenggarakannya Kongres Luar Biasa (KLB) GMNI untuk menjembatani segala perpecahan yang ada.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">KLB GMNI, Februari 2001, dipenuhi nuansa / keinginan untuk pembaharuan oleh DPC-DPC. Semangat itu terakumulasi lewat rekomendasi untuk "rekonsiliasi" dengan kelompok "kupang". Pelan tapi pasti, semoga GMNI tetap jaya....!!</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Hubungan interpersonal antar aktivis GMNI di cabang-cabang semakin erat dan muncul kerinduan kembali akan "Nilai Dasar Perjuangan" yang selama ini ditinggalkan.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Sanggupkah GMNI meraih kembali momentum yang jaya gemilang..?. Perjuangan kita persama yang akan menjawabnya.(end)</span></div>

Sejarah Singkat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia

Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, atau disingkat GMNI, lahir sebagai hasil proses peleburan 3 (tiga) organisasi mahasiswa yang berazask...

Read more »

IKRAR PRASETYA KORPS PEJUANG PEMIKIR-PEMIKIR PEJUANG

<div style="text-align: justify;">Kami, anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia adalah Pejuang Pemikir - Pemikir Pejuang Indonesia, dan berdasarkan pengakuan ini, Kami mengaku bahwa:<span class="fullpost">Kami adalah Makhluk ciptaan Tuhan Al-Khalik, dan bersumber serta bertaqwa kepada-Nya.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Kami adalah Warga Negara Republik Indonesia yang bersendikan Pancasila dan setia kepada cita-cita revolusi 17 Agustus 1945.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Kami adalah Pejuang Indonesia yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat, lahir dari rakyat yang berjuang, dan senantiasa siap sedia berjuang untuk dan bersama rakyat, membangun masyarakat Pancasila.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Kami adalah Patriot Indonesia, yang percaya kepada kekuatan diri sendiri, berjiwa optimis dan dinamis dalam perjuangan, senantiasa bertindak setia-kawan kepada sesama kawan seperjuangan.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Kami adalah Mahasiswa Indonesia, penuh kesungguhan menuntut ilmu dan pengetahuan setinggi-tingginya untuk diabdikan kepada kepentingan rakyat dan kesejahteraan umat manusia.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Berdasarkan pengakuan-pengakuan ini, Demi Kehormatan, kami berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajiban untuk mengamalkan semua pengakuan ini dalam karya hidup kami sehari-hari.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati niat dan tekad kami, dengan taufik dan hidayat-Nya serta dengan inayat-Nya.</span><br /><span class="fullpost"></span></div>

IKRAR PRASETYA KORPS PEJUANG PEMIKIR-PEMIKIR PEJUANG

Kami, anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia adalah Pejuang Pemikir - Pemikir Pejuang Indonesia, dan berdasarkan pengakuan ini, Kami ...

Read more »

MANIFESTO POLITIK GMNI

<div style="text-align: justify;">Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) adalah sebuah organisasi yang bercita-cita memanifestasikan sosialisme yang bersumber dari ide-ide pemikiran Sukarno. Sosialisme tersebut dikenal dengan nama marhaenisme yang mempunyai tiga kerangka pemikiran yaitu : sosio nasionalisme, sosio demokrasi, dan Ketuhanan Yang Maha Esa.<br /><br />Setelah hampir satu abad kelahiran marhaenisme, sejarah membuktikan bahwa<span class="fullpost">marhaenisme ternyata masih mampu menjadi satu ideologi yang survive, walaupun tiga dekade sempat diberangus rejim tiran militeristik. Oleh karena itu, sudah menjadi tanggung jawab GMNI sebagai salah satu kekuatan yang masih meyakini dan memegang teguh cita-cita marhaenisme, untuk kembali melanjutkan jalannya revolusi demi pemanifestasian nilai-nilai marhaenisme tersebut dalam sendi-sendi kehidupan rakyat. </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Untuk itu pula, maka GMNI merasa perlu menegaskan dan menajamkan kembali pemikiran Sukarno dalam sebuah MANIFESTO yang akan menjadi paradigma baru dalam gerakan di tubuh GMNI. Penegasan-penegasan dan penajaman-penajaman tersebut antara lain : </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost"><span style="font-weight:bold;">1. Penajaman tentang "teori budi nurani" </span></span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Budi nurani adalah inti dasar pemikiran (term ad quo) Sukarno tentang marhaenisme. Pemikiran Sukarno ini didasarkan pada fakta sejarah bahwa kehidupan masyarakat yang adil, makmur, sejahtera, dan zonder exploitation de l’homme par l’homme adalah sebuah kehidupan ideal yang dicita-citakan seluruh rakyat Indonesia. Cita-cita kehidupan ideal itu pada dasarnya adalah inti dari hakekat hidup manusia karena bersumber dari budi nurani manusia. </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Pijakan pemikiran Sukarno ini didasarkan pada filsafat idealisme, seperti teori idealisme absolut George Fredrich Hegel. Sebab untuk menganalisa teori budi nurani ini, Sukarno memakai hal-hal yang bersifat irrasional (metafisik) dalam analisa berpikirnya, karena menyangkut hakekat, keyakinan dan kepercayaan manusia akan sesuatu hal yang tidak bisa dirasakan secara inderawiah (transenden). </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Dengan pendekatan filsafat idealisme tersebut, tesis Ludwig Feurbach tentang "kritik agama" yang disempurnakan Karl Marx, secara otomatis menjadi gugur dalam pemikiran Sukarno. Sebab Sukarno ternyata lebih sepakat dengan pemikiran Hegel yang tetap percaya bahwa hakekat hidup manusia yang telah tertuang dalam nilai-nilai agama adalah murni dari roh semesta alam (bahasa Hegel menyebut Tuhan), jadi bukan semata-mata hasil rekayasa manusia sebagaimana pemikiran Feurbach. Apalagi Sukarno tidak pernah mengkritik nilai-nilai agama. Sebaliknya Sukarno justru mengharapkannya sebagai alat nation n' caracter building. Yang dikritik Sukarno hanyalah budaya-budaya feodalisme yang dianggap telah mengotori dan membiaskan nilai-nilai agama. Oleh karena itu Sukarno selalu menyerukan agar dalam memanifestasikan agama, yang diambil adalah apinya, bukan abunya. </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Dari beberapa pokok analisa di atas, terbukti bahwa stigma-stigma yang selama ini menganggap marhaenisme identik dengan atheisme adalah tidak benar, sebaliknya, marhaenisme adalah sebuah nilai yang sarat akan cinta kasih, persaudaraan, kekeluargaan, kegotong-royongan dan kemanusiaan sebagaimana yang tertuang dalam ajaran agama selama ini. Oleh karena itu pula, kenapa kemudian GMNI tidak pernah menolak jika sosialisme Indonesia is sosialis religius. </span><br /><span class="fullpost"><span style="font-weight: bold;"></span></span><br /><span class="fullpost"><span style="font-weight:bold;">2. Penajaman tentang "teori pauverishing" </span></span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Pauverishing oleh Sukarno diartikan sebagai satu proses pemiskinan oleh sistem. Teori ini bertitik tolak dari realitas sosial atas kemiskinan dan ketertindasan yang dialami rakyat Indonesia. Dan "Pak Marhaen" adalah seorang petani miskin yang dijadikan tesis Sukarno dalam menganalisa kemiskinan dan ketertindasan tersebut. </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Metode berpikir Sukarno menggunakan pendekatan filsafat materialisme seperti Marx. Dengan pisau analisis materialisme sejarah, Sukarno menjelaskan bahwa para petani yang memiliki tanah, cangkul serta alat produksi lainnya, dan mampu berproduksi secara mandiri, namun tetap terlilit kemelaratan adalah akibat dari sistem kapitalisme dan feodalisme yang berkembang di Indonesia. </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Realitas sosial saat itu memang menunjukkan bahwa tanah-tanah pertanian banyak dikuasai oleh para tuan-tanah (landlord) yang bergerak di bidang perkebunan (onderneming) dengan hak onderneming dan erpacht yang dilindungi Agrarische Wet produk imperium Belanda. Sehingga banyak rakyat Indonesia yang tidak kebagian lahan garapan dan hanya mampu menjadi petani kecil dan buruh tani. Landlords tersebut sebagian besar adalah orang-orang Belanda dan kaum-kaum priyayi Indonesia. </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Analisa Sukarno juga menyatakan bahwa sifat-sifat tidak percaya diri (minder), pasrah, dan nrimo, adalah budaya-budaya feodalisme yang membuat para petani tidak memiliki kesadaran untuk bangkit dari ketertindasannya. Berangkat dari pemikiran di atas, maka sudah jelas bahwa musuh marhaenisme adalah tesis kapitalisme dan feodalisme. </span><br /><span class="fullpost"> </span><br /><span class="fullpost"><span style="font-weight:bold;">3. Penegasan "teori gotong royong" dan "revolusi"</span> </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost"> Gotong royong adalah cara perjuangan kaum marhaenis dalam mewujudkan sosialisme Indonesia. Teori ini memang bertolak belakang dengan teori Marx. Jika Marx memilih perjuangan kelas (klassentrij), Sukarno memilih gotong royong. Dasar pemikiran Marx memilih perjuangan kelas, selain atas dasar runtutan teorinya tentang keterasingan (alienasi), nilai lebih (meewaarde) dan teori perkembangan masyarakat (verelendung), juga didasarkan atas teori kontradiksi modal dan kerja sebagai sebuah konflik yang tak terdamaikan. Sehingga Marx berpikiran bahwa satu-satunya jalan menyelesaikan konflik adalah klassentrij. </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Sementara dasar pemikiran Sukarno memilih gotong royong adalah atas runtutan teorinya tentang "budi nurani". Dengan budi nurani yang dimiliki, semua manusia pada hakekatnya menginginkan kesempurnaan dan tidak ingin menindas dan tertindas. Oleh karena itu Sukarno tidak menggunakan perjuangan kelas, tetapi perjuangan gotong royong, dimana semua kelas sosial harus bersatu untuk bersama-sama menuju kesejahteraan dan kemakmuran tanpa penghisapan. </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Gotong royong menuntut kesadaran dari seluruh manusia Indonesia. Untuk itu butuh satu revolusi yang bersifat merubah pemikiran, merubah pandangan hidup, merubah sikap, merubah moral-etika, merubah kebiasaan, merubah sosial-ekonomi-politik-budaya Indonesia, dan merubah seluruh aspek kehidupan rakyat Indonesia, yang kesemuanya mempunyai satu tujuan yaitu mengembalikan manusia Indonesia kepada budi nuraninya. Di atas budi nurani itulah bangsa Indonesia menjalankan hidup kebangsaannya. </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Sifat revolusi Indonesia adalah pantharei seperti yang dikutip Sukarno dari Heraclitus. Sifat revolusi yang tidak akan pernah mampu terprediksi oleh waktu. Sifat revolusi yang tidak mengenal titik, melainkan akan terus mengalir dan berjalan mengikuti perkembangan jaman. Biar sejarahlah yang nanti akan menguji dan menilainya. </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost"><span style="font-weight:bold;">4. Penegasan tentang sosio-nasionalisme, sosio-demokrasi dan Ketuhanan Yang Maha Esa </span></span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost"> Sosio nasionalisme, sosio demokrasi dan Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan bentuk ungkapan istilah lain dari cita-cita marhaenisme. Sosio-nasionalisme adalah satu asas kehidupan rakyat Indonesia yang berdasarkan nasionalisme Indonesia. Pemikiran Sukarno tentang nasionalisme Indonesia, harus diakui memang banyak diinspirasi beberapa tokoh dunia seperti Ernest Renan, Otto Bauer (Austromarxis) dan Gandhi. Misalnya tentang salah satu pandangan Sukarno yang sepaham dengan pemikiran Otto Bauer, bahwa munculnya sebuah bangsa pada dasarnya bukan karena adanya kesamaan ras, bahasa, suku, ataupun agama, melainkan karena semata-mata hanya karena adanya kesamaan sejarah (riwayat). Oleh karena itulah, kenapa kemudian Sukarno menginginkan nasionalisme Indonesia dapat tumbuh dan berkembang melalui kesadaran sejarah atas penindasan dan penghisapan yang melanda kehidupan rakyat Indonesia. </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Sukarno juga sepemahaman dengan Gandhi bahwa nasionalisme juga harus dilandasi oleh rasa cinta terhadap manusia dan kemanusiaan tanpa membedakan suku, ras maupun agama, sehingga nasionalisme Indonesia tidak akan pernah bersifat chauvis, melainkan humanis. </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Itulah nasionalisme Indonesia, satu nasionalisme yang teruji dan dibesarkan oleh sejarah, yang cinta kepada manusia dan kemanusiaan, yang zonder exploitation de lhomme par lhomme, zonder exploitation de nation par nation, dan bersifat melindungi serta menyelamatkan kehidupan seluruh rakyat Indonesia. </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Sosio demokrasi adalah satu asas kehidupan rakyat yang berdemokrasi gotong royong, yaitu satu demokrasi yang bersumber dari kepribadian rakyat Indonesia. Jadi bukan demokrasi jegal-jegalan (bahasa Sukarno), dan juga bukan demokrasi mayoritas menindas minoritas, melainkan demokrasi yang memberikan keselamatan kepada seluruh rakyat Indonesia. Sosio demokrasi oleh Sukarno diartikan pula sebagai demokrasi politik dan demokrasi ekonomi ala Indonesia. </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Dan Ketuhanan Yang Maha Esa adalah pondasi dari dua asas di atas (sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi), sebagai unsur spiritualitas guna membimbing kedua sosio tersebut menuju hakekat dan budi nurani manusia Indonesia. </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Dari pokok-pokok pikiran tersebut di atas, maka dapat ditegaskan bahwa sosio-nasionalisme, sosio-demokrasi dan Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung arti yang sama dengan Pancasila maupun cita-cita bangsa yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Sehingga perdebatan tentang Marhaenisme is Pancasila ataukah Pancasila is Marhaenisme tidak perlu diperdebatkan lagi. </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost"><span style="font-weight:bold;">5. Penegasan tentang tantangan dan musuh GMNI </span></span><br /><span class="fullpost"><span style="font-weight: bold;"></span></span><br /><span class="fullpost"><span style="font-weight:bold;">Infiltrasi Budaya Kapitalis terhadap Moralitas Bangsa </span></span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost"> Tantangan terberat marhaenisme adalah budaya bangsa yang telah tercemar budaya-budaya kapitalis (hedonis, konsumeris, pragmatis, individualis dan westernis). Pola kehidupan kapitalis tersebut merupakan penghalang pokok terwujudnya sosialisme Indonesia. Dan kita ketahui, kapitalisme adalah sistem yang mengutamakan sifat keserakahan, ketamakan dan sifat egois manusia yang mengingkari hakekat kemanusiaannya. Padahal masyarakat marhaenisme menginginkan terciptanya satu susunan masyarakat sosialisme Indonesia yang kontra-kapitalis, yaitu gotong royong, tolong menolong, tenggang rasa dan bentuk-bentuk ideal manusia lainnya. </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost"> </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost"><span style="font-weight:bold;">Disfungsionalisasi Peran Agama </span></span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost"> Nilai-nilai agama di Indonesia masih tercemari budaya-budaya feodalisme dan belum bisa dibersihkan dari kepentingan politik golongan. Nilai-nilai kebenaran, kebaikan dan kebajikan yang menjadi nafas dari agama itu sendiri, nyaris hilang tergantikan oleh perasaan-perasaan kemunafikan, keserakahan dan egoisme manusia. Simbolisasi pertarungan elite dengan justifikasi agama, adalah salah satu contoh ironis bagaimana agama telah menjadi alat politik dalam perebutan kekuasaan elite. Feodalisme para ulama dan kyai juga akan menjadi refleksi dan proyeksi tersendiri bagi kader GMNI dalam mengkritisi peran agama agar kembali efektif, karena memang nilai-nilai agama adalah sebuah alat perjuangan yang signifikan dalam upaya nation and caracter building rakyat Indonesia. </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost"><span style="font-weight:bold;">Neo Kapitalisme dan Neo Imperialisme </span></span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost"> Realitas sejarah di Indonesia menunjukkan bahwa kapitalisme telah kembali menghisap kehidupan rakyat Indonesia. Memang penghisapan itu sudah tidak dilakukan secara fisik (pendudukan) lagi, namun dengan cara penggelontoran barang, modal dan tenaga kerja asing ke dalam negeri. Bentuk-bentuk penghisapan tersebut antara lain : </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">F Ketergantungan akan modal dan tanggungan hutang luar negeri sebesar US$ 140 milyar akibat kebijakan pemerintah selama Orde Baru yang tidak mau menerapkan ekonomi berdikari; </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">F Ketergantungan akan teknologi dan ilmu pengetahuan asing akibat sistem pendidikan yang kooptatif dan represif; </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">F Aset-aset sumber daya alam yang menyangkut khalayak hidup rakyat banyak (pertambangan, kehutanan, perkebunan dll) dikuasai kaum kapitalis asing dan pribumi akibat kebijakan penanaman modal asing dan dalam negeri; </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">F Usaha-usaha ekonomi yang menyangkut khalayak hidup rakyat banyak (listrik, air, semen, dll) dikuasai oleh kaum kapitalis asing dan pribumi akibat kebijakan privatisasi BUMN; </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">F Tingginya disparitas (kesenjangan) sosial dan terbentuknya segelintir kaum kapitalis pribumi sebagai partner kaum kapitalis asing yang menindas kelas marhaen sebagai kelas mayoritas; </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">F Budaya konsumeris, hedonis, pragmatis dan westernis yang menjangkiti kehidupan rakyat Indonesia akibat kampanye dan propaganda negara-negara kapitalis bekerjasama dengan pemerintah Indonesia melalui media-media globalisasi. </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Terjadinya penghisapan-penghisapan tersebut di atas diakibatkan oleh korupnya pemerintah Indonesia karena telah rela menjadi antek borjuis kapitalis negara maju hanya demi kepentingan pragmatisnya. Akibatnya pemerintah Indonesia menjadi tidak berdaulat di bidang politik, tidak berdikari di bidang ekonomi dan tidak berkepribadian di bidang kebudayaan. Rakyat Indonesia menjadi kuli di negaranya sendiri. </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Selama menjadi antek kapitalis, pemerintah Indonesia (khususnya Orba) ternyata masih mencoba mengaburkan bentuk-bentuk penindasan yang dilakukannya dengan cara mengikuti konsep "negara kemakmuran" yang dikembangkan Amerika Serikat sejak pemerintahan Franklin D. Roosevelt (1933). Beberapa pengaburan itu antara lain : </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">F Memberikan subsidi BBM dan 9 bahan pokok agar terjangkau daya beli rakyat. Namun di sisi lain pemerintah mengkorupsi hutang luar negeri dan sebagian lagi diberikan kepada kroni-kroninya (kapitalis pribumi) melalui kolusi dan nepotisme dan selalu menjadi kredit macet. </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">F Memajukan pembangunan-pembangunan fisik di daerah-daerah. Namun sebagai kompensasinya, pemerintah "menjual" sumber daya alam Indonesia untuk dieksploitasi kapitalis asing dan pribumi melalui kebijakan investasi modal. </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">F Memberikan legitimasi hubungan hukum antara buruh dan majikan melalui lembaga arbitrase (bipartit dan tripartit); pelembagaan penyelesaian perselesihan perburuhan melalui P4D dan P4P; penetapan UMR; pemberian tunjangan sosial; pemberian cuti, penetapan peraturan jamsostek dan asuransi. Namun disisi lain pemerintah bertindak kontradiktif dengan melarang buruh mogok, melarang buruh berserikat (penunggalan wadah FSPSI), mensahkan PHK, tidak memberikan wewenang untuk ikut menentukan upah, dan lain-lain. </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">F Membentuk wadah-wadah koperasi pertanian; mengefektifkan penyuluhan pertanian; pemberian dana KUT untuk modal petani; mengadakan irigasi, dll. Namun di sisi lain, pemerintah membiarkan harga biaya produksi pertanian dipermainkan dan dimonopoli kelompok kapitalis. Pemerintah juga membiarkan tanah-tanah petani digusur dan digantikan HGU dan HGB kaum kapitalis. </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">F Pemberian besiswa untuk membantu keluarga-keluarga yang tidak mampu agar mendapat pendidikan yang layak. Namun di sisi lain, pemerintah sengaja membuat sistem pendidikan yang kooptatif dan represif sehingga berimplikasi tumpulnya daya kritis dan inovasi generasi muda, sehingga perkembangan IPTEK dalam negeri stagnan dan tetap tergantung pada negara maju. </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">6. Penegasan tentang asas perjuangan dan sikap GMNI terhadap kekuasaan </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Untuk memanifestasikan cita-cita marhaenisme, maka GMNI membutuhkan satu asas perjuangan. Asas perjuangan itu masih tetap memakai kerangka pemikiran Sukarno yaitu : non-kooperatif, machtvorming dan massa aksi. </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Non kooperatif, dilakukan dengan cara mempengaruhi kebijakan melalui agitasi dan propaganda terhadap kekuasaan (political will) dari tingkat pusat sampai daerah agar mau mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang mencerminkan nilai dan visi marhaenisme. Syarat dari cara perjuangan ini adalah dengan menguatkan nilai bargain position GMNI terhadap kekuasaan. Salah satu caranya adalah dimunculkannya konsep-konsep dan ide-ide pemikiran alternatif GMNI yang mampu diterima dan diterjemahkan oleh opini publik, tanpa harus disimbolisasi oleh slogan-slogan khas GMNI, untuk memudahkan kampanye dan propaganda. </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">GMNI juga bertanggung jawab mengkonsolidasi seluruh kekuatan kader-kader marhaenis yang duduk sebagai politisi, birokrat, akademisi, pers, teknokrat, militer/kepolisian dan aspek-aspek sosial lainnya, untuk percepatan revolusi menuju masyarakat marhaenistik. Friksi dan konflik yang tidak substantif yang selama ini masih menjadi penyakit kaum marhaen dan marhaenis, harus segera dihilangkan dengan cara membuka ruang-ruang komunikasi dengan seluruh kader marhaenis yang bersifat cair dan tidak formalistik. </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Dalam upaya non-kooperatif pula, GMNI juga harus mampu mengontrol jalannya kebijakan kekuasaan secara langsung dengan cara massa aksi, melalui aksi protes dan penolakan kebijakan yang tidak sesuai dengan visi marhaenisme secara tegas maupun radikal dengan melibatkan partisipasi rakyat secara langsung (massa aksi). Untuk itu GMNI harus terus menyusun kekuatan massa (machtvorming). Dan penguatan massa dilakukan dengan cara advokasi dan pengorganisiran rakyat yang bersifat holistik-integratif, dan menyatu (leave in) dalam kehidupan rakyat. Advokasi tidak lagi diartikan dan dilakukan secara kelembagaan dan formal/ceremony, melainkan personal oleh seluruh kader-kader GMNI. Sehingga sifat-sifat gerakan yang masih bergerombol akan dirombak dengan cara menuntut kemandirian dan tanggung jawab kader dalam gerakan yang bersifat menyebar, dimana setiap kader dibebani tugas memegang simpul-simpul kekuatan di masyarakat tanpa harus memakai dan menggunakan nama institusi, namun tetap terkontrol oleh GMNI. </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Dengan asas perjuangan di atas maka dapat ditegaskan bahwa sikap GMNI terhadap kekuasaan (pemerintah), secara institusional, akan tetap berposisi sebagai "oposisi permanen" yang akan selalu mengontrol jalannya kekuasaan. Alasan pengambilan posisi tersebut adalah demi obyektifitas gerakan di tubuh GMNI. Oleh karena itu, GMNI memilih untuk tetap bersikap independen dan tidak akan pernah mau terikat dan diikat oleh kekuatan manapun, kecuali rakyat Indonesia. </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Sehingga dengan demikian, GMNI akan mampu melawan segala bentuk-bentuk penindasan dan penghisapan yang ada, tanpa harus memandang siapa pelakunya, tidak peduli pemerintah, militer/kepolisian ataupun kekuatan lain, semuanya akan menjadi musuh GMNI jika melakukan penindasan dan penghisapan terhadap rakyat Indonesia. </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost"> Demikianlah pokok-pokok pikiran yang tertuang dalam MANIFESTO GMNI yang selanjutnya akan menjadi acuan paradigma dan pedoman pokok dalam gerakan yang dilakukan GMNI.</span></div>

MANIFESTO POLITIK GMNI

Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) adalah sebuah organisasi yang bercita-cita memanifestasikan sosialisme yang bersumber dari ide...

Read more »

Motto Tujuan dan Aplikasi Pendidikan Kader GMNI

<span class="Apple-style-span" style="color: rgb(100, 100, 100); font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; ">MOTTO, TUJUAN DAN APLIKASI<br />PENDIDIKAN KADER GMNI<br /><br /><br /><br />Motto GMNI adalah:<br />PEJUANG PEMIKIR - PEMIKIR PEJUANG<br /><br />Motto tersebut mengandung makna:<br /><br />PEJUANG PEMIKIR berarti setiap anggota GMNI adalah<span class="fullpost">Pejuang Bangsa yang bercita-cita luhur yakni membangun masyarakat Indonesia yang adil dan makmur, di dalam suatu tatanan dunia yang tertib, damai dan berkeadilan sosial.<br /><br />PEMIKIR PEJUANG berarti setiap kader GMNI adalah cendekiawan yang berjuang, atau Patriot Bangsa yang memiliki kemampuan penalaran yang tinggi, serta menguasai ilmu pengetahuan dan mau serta mampu menggunakan berbagai dimensi keilmuannya sebagai alat perjuangan menuju cita-cita.<br /><br />Dengan demikian, secara positip dan tegas motto ini mengandung makna bahwa setiap anggota GMNI adalah Pejuang, yang bukan berjuang asal-asalan, tetapi pejuang yang sadar akan apa yang diperjuangkannya, dan memiliki landasan konsepsi perjuangan yang jelas dan rasional.<br /><br />TUJUAN PERJUANGAN GMNI<br /><br />Secara singkat tujuan perjuangan GMNI dapat dijabarkan sebagai berikut:<br /><br />GMNI bertujuan mewujudkan Masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila yang sejati sebagaimana diuraikan oleh Bung karno, Penggali Pancasila, sebab GMNI berkeyakinan hanya di dalam tatanan masyarakat seperti ini, Rakyat Indonesia dapat diselamatkan dari belenggu kemiskinan, kebodohan, kemelaratan, keterbelakangan, dan berbagai bentuk penindasan lainnya.<br /><br />Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka GMNI bertujuan mendidik Kader-Kader bangsa, yang akan menjadi Tenaga Pelopor dalam perjuangan Rakyat Indonesia.<br /><br />APLIKASI PENDIDIKAN KADER GMNI<br /><br />Kader GMNI dididik dan dibina agar memiliki watak yang mantap, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan menjadi Pribadi yang ulet, tanggap, tanggon, dan trengginas,<br /><br />Kader GMNI dididik dan dibina agar memiliki wawasan Patriotisme yang mantap, serta wawasan kebangsaan yang kuat, dan dengan semangat membara senantiasa siap sedia mempertahankan Pancasila, UUD 1945 serta keutuhan Negara Republik Indonesia dari berbagai ancaman Imperialisme-Kolonialisme, Kapitalisme-Separatisme.<br /><br />Kader GMNI dididik dan dibina agar memiliki wawasan Ideologi yang dalam dan senantiasa siap berada didepan barisan Perjuangan Rakyat Indonesia, dalam menentang berbagai bentuk penindasan Kapitalisme, Feodalisme, dan Militerisme.<br /><br />Kader GMNI dididik dan dibina agar memiliki wawasan akademis yang mendalam, sehingga mampu menyerap berbagai disiplin ilmu pengetahuan, dan mampu mengamalkannya bagi kepentingan bangsa, negara serta umat manusia.</span></span>

Motto Tujuan dan Aplikasi Pendidikan Kader GMNI

MOTTO, TUJUAN DAN APLIKASI PENDIDIKAN KADER GMNI Motto GMNI adalah: PEJUANG PEMIKIR - PEMIKIR PEJUANG Motto tersebut mengandung makna: PEJUA...

Read more »

Ramalan JAYABAYA

<span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px; line-height: 20px; "><span class="Apple-style-span" >Ini hanya sekedar intermezzo,sekedar mengingat kembali salah satu "pusaka" peninggalan leluhur kita,percaya atau tidak kita kembalikan kepada diri kita masing masing<br /><br />Syair Jayabaya<br />Jayabaya’s Words<br /><br />Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran.<br />Kelak jika sudah ada kereta tanpa kuda.<br />One day there will be a cart without a horse.<br /><br />Tanah Jawa kalungan wesi.<br />Tanah Jawa berkalung besi.<br />The island of Java will wear a necklace of iron.<br /><br />Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang.<br />Perahu berlayar di ruang angkasa.<br />There will be a boat flying in the sky.<br /><br />Kali ilang kedhunge.<br />Sungai kehilangan lubuk.<br />The river will loose its current.<br /><br />Pasar ilang kumandhang.<br />Pasar kehilangan suara.<br />There will be markets without crowds.<br /><br />Iku tandha yen tekane jaman Jayabaya wis cedhak.<br />Itulah pertanda jaman Jayabaya telah mendekat.<br />These are the signs that the Jayabaya era is coming.<br /><br />Bumi saya suwe saya mengkeret.<br />Bumi semakin lama semakin mengerut.<br />The earth will shrink.<br /><br />Sekilan bumi dipajeki.<br />Sejengkal tanah dikenai pajak.<br />Every inch of land will be taxed.<br /><br />Jaran doyan mangan sambel.<br />Kuda suka makan sambal.<br />Horses will devour chili sauce.<br /><br />Wong wadon nganggo pakeyan lanang.<br />Orang perempuan berpakaian lelaki.<br />Women will dress in men’s clothes.<br /><br />Iku tandhane yen wong bakal nemoni wolak-waliking jaman.<br />Itu pertanda orang akan mengalami jaman berbolak-balik.<br />These are signs that the people is facing the era of turning upside down.<br /><br />Akeh janji ora ditetepi.<br />Banyak janji tidak ditepati.<br />Many promises unkept.<br /><br />Akeh wong wani nglanggar sumpahe dhewe.<br />Banyak orang berani melanggar sumpah sendiri.<br />Many break their oath.<br /><br />Manungsa padha seneng nyalah.<br />Orang-orang saling lempar kesalahan.<br />People will tend to blame on each other.<br /><br />Ora ngendahake hukum Allah.<br />Tak peduli akan hukum Allah.<br />They will ignore God’s law.<br /><br />Barang jahat diangkat-angkat.<br />Yang jahat dijunjung-junjung.<br />Evil things will be lifted up.<br /><br />Barang suci dibenci.<br />Yang suci (justru) dibenci.<br />Holy things will be despised.<br /><br />Akeh manungsa mung ngutamakke dhuwit.<br />Banyak orang hanya mementingkan uang.<br />Many people will become fixated on money.<br /><br />Lali kamanungsan.<br />Lupa jati kemanusiaan.<br />Ignoring humanity.<br /><br />Lali kabecikan.<br />Lupa hikmah kebaikan.<br />Forgetting kindness.<br /><br />Lali sanak lali kadang.<br />Lupa sanak lupa saudara.<br />Abandoning their families.<br /><br />Akeh bapa lali anak.<br />Banyak ayah lupa anak.<br />Fathers will abandon their children.<br /><br />Akeh anak wani nglawan ibu.<br />Banyak anak berani melawan ibu.<br />Children will be disrespectful to their mothers.<br /><br />Nantang bapa.<br />Menantang ayah.<br />And battle against their fathers.<br /><br />Sedulur padha cidra.<br />Saudara dan saudara saling khianat.<br />Siblings will collide violently.<br /><br />Kulawarga padha curiga.<br />Keluarga saling curiga.<br />Family members will be suspicious of each other.<br /><br />Kanca dadi mungsuh.<br />Kawan menjadi lawan.<br />Friends become enemies.<br /><br />Akeh manungsa lali asale.<br />Banyak orang lupa asal-usul.<br />People will forget their roots.<br /><br />Ukuman Ratu ora adil.<br />Hukuman Raja tidak adil<br />The ruler’s judgements will be unjust.<br /><br />Akeh pangkat sing jahat lan ganjil.<br />Banyak pembesar jahat dan ganjil<br />There will be many peculiar and evil leaders.<br /><br />Akeh kelakuan sing ganjil.<br />Banyak ulah-tabiat ganjil<br />Many will behave strangely.<br /><br />Wong apik-apik padha kapencil.<br />Orang yang baik justru tersisih.<br />Good people will be isolated.<br /><br />Akeh wong nyambut gawe apik-apik padha krasa isin.<br />Banyak orang kerja halal justru malu.<br />Many people will be too embarrassed to do the right things.<br /><br />Luwih utama ngapusi.<br />Lebih mengutamakan menipu.<br />Choosing falsehood instead.<br /><br />Wegah nyambut gawe.<br />Malas menunaikan kerja.<br />Many will be lazy to work.<br /><br />Kepingin urip mewah.<br />Inginnya hidup mewah.<br />Seduced by luxury.<br /><br />Ngumbar nafsu angkara murka, nggedhekake duraka.<br />Melepas nafsu angkara murka, memupuk durhaka.<br />They will take the easy path of crime and deceit.<br /><br />Wong bener thenger-thenger.<br />Si benar termangu-mangu.<br />The honest will be confused.<br /><br />Wong salah bungah.<br />Si salah gembira ria.<br />The dishonest will be joyful.<br /><br />Wong apik ditampik-tampik.<br />Si baik ditolak ditampik.<br />The good will be rejected.<br /><br />Wong jahat munggah pangkat.<br />Si jahat naik pangkat.<br />The evil ones will rise to the top.<br /><br />Wong agung kasinggung.<br />Yang mulia dilecehkan<br />Noble people will be abused.<br /><br />Wong ala kapuja.<br />Yang jahat dipuji-puji.<br />Evil doers will be worshipped.<br /><br />Wong wadon ilang kawirangane.<br />Perempuan hilang malu.<br />Women will become shameless.<br /><br />Wong lanang ilang kaprawirane.<br />Laki-laki hilang perwira<br />Men will loose their courage.<br /><br />Akeh wong lanang ora duwe bojo.<br />Banyak laki-laki tak mau beristri.<br />Men will choose not to get married.<br /><br />Akeh wong wadon ora setya marang bojone.<br />Banyak perempuan ingkar pada suami.<br />Women will be unfaithful to their husbands.<br /><br />Akeh ibu padha ngedol anake.<br />Banyak ibu menjual anak.<br />Mothers will sell their babies.<br /><br />Akeh wong wadon ngedol awake.<br />Banyak perempuan menjual diri.<br />Women will engage in prostitution.<br /><br />Akeh wong ijol bebojo.<br />Banyak orang tukar pasangan.<br />Couples will trade partners.<br /><br />Wong wadon nunggang jaran.<br />Perempuan menunggang kuda.<br />Women will ride horses.<br /><br />Wong lanang linggih plangki.<br />Laki-laki naik tandu.<br />Men will be carried in a stretcher.<br /><br />Randha seuang loro.<br />Dua janda harga seuang (Red.: seuang = 8,5 sen).<br />Two divorcees will be valued at 8,5 cents.<br /><br />Prawan seaga lima.<br />Lima perawan lima picis.<br />A virgin will be valued at 10 cents.<br /><br />Dhudha pincang laku sembilan uang.<br />Duda pincang laku sembilan uang.<br />A crippled widower will be valued at nine uang’s<br /><br />Akeh wong ngedol ngelmu.<br />Banyak orang berdagang ilmu.<br />Many will earn their living by trading their knowledge.<br /><br />Akeh wong ngaku-aku.<br />Banyak orang mengaku diri.<br />Many will claims other’s merits as their own.<br /><br />Njabane putih njerone dhadhu.<br />Di luar putih di dalam jingga.<br />White outwardly but orange inwardly<br /><br />Ngakune suci, nanging sucine palsu.<br />Mengaku suci, tapi palsu belaka.<br />They will proclaim their righteousness despite their sinful ways.<br /><br />Akeh bujuk akeh lojo.<br />Banyak tipu banyak muslihat.<br />Many will use sly and dirty tricks.<br /><br />Akeh udan salah mangsa.<br />Banyak hujan salah musim.<br />Rains will fall in the wrong season.<br /><br />Akeh prawan tuwa.<br />Banyak perawan tua.<br />Many women will remain virgins into their old age.<br /><br />Akeh randha nglairake anak.<br />Banyak janda melahirkan bayi.<br />Many divorcees will give birth.<br /><br />Akeh jabang bayi lahir nggoleki bapakne.<br />Banyak anak lahir mencari bapanya.<br />Newborns will search for their fathers.<br /><br />Agama akeh sing nantang.<br />Agama banyak ditentang.<br />Religions will be attacked.<br /><br />Prikamanungsan saya ilang.<br />Perikemanusiaan semakin hilang.<br />Humanitarianism will no longer have importance.<br /><br />Omah suci dibenci.<br />Rumah suci dijauhi.<br />Holy temples will be hated.<br /><br />Omah ala saya dipuja.<br />Rumah maksiat makin dipuja.<br />They will be more fond of praising evil places.<br /><br />Wong wadon lacur ing ngendi-endi.<br />Di mana-mana perempuan lacur<br />Prostitution will be everywhere.<br /><br />Akeh laknat.<br />Banyak kutuk<br />There will be many worthy of damnation.<br /><br />Akeh pengkianat.<br />Banyak pengkhianat.<br />There will be many betrayals.<br /><br />Anak mangan bapak.<br />Anak makan bapak.<br />Children will be against father.<br /><br />Sedulur mangan sedulur.<br />Saudara makan saudara.<br />Siblings will be against siblings.<br /><br />Kanca dadi mungsuh.<br />Kawan menjadi lawan.<br />Friends will become enemies.<br /><br />Guru disatru.<br />Guru dimusuhi.<br />Guru is treated as an enemy.<br /><br />Tangga padha curiga.<br />Tetangga saling curiga.<br />Neighbours will become suspicious of each other.<br /><br />Kana-kene saya angkara murka.<br />Angkara murka semakin menjadi-jadi.<br />And ruthlessness will be everywhere.<br /><br />Sing weruh kebubuhan.<br />Barangsiapa tahu terkena beban.<br />The eyewitness has to take the responsibility.<br /><br />Sing ora weruh ketutuh.<br />Sedang yang tak tahu disalahkan.<br />The ones who know nothing will be prosecuted.<br /><br />Besuk yen ana peperangan.<br />Kelak jika terjadi perang.<br />One day when there will armagedon.<br /><br />Teka saka wetan, kulon, kidul lan lor.<br />Datang dari timur, barat, selatan, dan utara.<br />In the east, in the west, in the south, and in the north.<br /><br />Akeh wong becik saya sengsara.<br />Banyak orang baik makin sengsara.<br />Good people will suffer more.<br /><br />Wong jahat saya seneng.<br />Sedang yang jahat makin bahagia.<br />Bad people will be happier.<br /><br />Wektu iku akeh dhandhang diunekake kuntul.<br />Ketika itu burung gagak dibilang bangau.<br />When this happens, crow will be said heron.<br /><br />Wong salah dianggep bener.<br />Orang salah dipandang benar.<br />The wrong person will be assumed to be honest.<br /><br />Pengkhianat nikmat.<br />Pengkhianat nikmat.<br />Betrayers will live in the utmost of material comfort.<br /><br />Durjana saya sempurna.<br />Durjana semakin sempurna.<br />The deceitful will decline even further.<br /><br />Wong jahat munggah pangkat.<br />Orang jahat naik pangkat.<br />The evil persons will rise to the top.<br /><br />Wong lugu kebelenggu.<br />Orang yang lugu dibelenggu.<br />The modest will be trapped.<br /><br />Wong mulya dikunjara.<br />Orang yang mulia dipenjara.<br />The noble will be imprisoned.<br /><br />Sing curang garang.<br />Yang curang berkuasa.<br />The fraudulent will be ferocious.<br /><br />Sing jujur kojur.<br />Yang jujur sengsara.<br />The honest will unlucky.<br /><br />Pedagang akeh sing keplarang.<br />Pedagang banyak yang tenggelam.<br />Many merchants will fly in a mess.<br /><br />Wong main akeh sing ndadi.<br />Penjudi banyak merajalela.<br />Gamblers will become more addicted to gambling.<br /><br />Akeh barang haram.<br />Banyak barang haram.<br />Illegal things will be everywhere.<br /><br />Akeh anak haram.<br />Banyak anak haram.<br />Many babies will be born outside of legal marriage.<br /><br />Wong wadon nglamar wong lanang.<br />Perempuan melamar laki-laki.<br />Women will propose marriage.<br /><br />Wong lanang ngasorake drajate dhewe.<br />Laki-laki memperhina derajat sendiri.<br />Men will lower their own status.<br /><br />Akeh barang-barang mlebu luang.<br />Banyak barang terbuang-buang.<br />The merchandise will be left unsold.<br /><br />Akeh wong kaliren lan wuda.<br />Banyak orang lapar dan telanjang.<br />Many people will suffer from starve and stark-naked.<br /><br />Wong tuku ngglenik sing dodol.<br />Pembeli membujuk penjual.<br />Buyers will flatter the sellers.<br /><br />Sing dodol akal okol.<br />Si penjual bermain siasat.<br />Sellers will play tricks and muscles.<br /><br />Wong golek pangan kaya gabah diinteri.<br />Mencari rizki ibarat gabah ditampi.<br />The way people earn a living will be as paddies being sifted.<br /><br />Sing kebat kliwat.<br />Siapa tangkas lepas.<br />Some will go wild out of control.<br /><br />Sing telah sambat.<br />Siapa terlanjur menggerutu.<br />Those who are too far groaning.<br /><br />Sing gedhe kesasar.<br />Si besar tersasar.<br />The ones on the top will get lost.<br /><br />Sing cilik kepleset.<br />Si kecil terpeleset.<br />The ordinary people will slip.<br /><br />Sing anggak ketunggak.<br />Si congkak terbentur.<br />The arrogant ones will be collided.<br /><br />Sing wedi mati.<br />Si takut mati.<br />The fearful ones will not survive.<br /><br />Sing nekat mbrekat.<br />Si nekat mendapat berkat.<br />The risk takers will be successful.<br /><br /><br />Sing jerih ketindhih.<br />Si hati kecil tertindih<br />The ones who are afraid will be crushed.<br /><br />Sing ngawur makmur.<br />Yang ngawur makmur<br />The careless ones will be wealthy.<br /><br />Sing ngati-ati ngrintih.<br />Yang berhati-hati merintih.<br />The careful ones will whine about their suffering.<br /><br />Sing ngedan keduman.<br />Yang main gila menerima bagian.<br />The crazy ones will get their portion.<br /><br />Sing waras nggagas.<br />Yang sehat pikiran berpikir.<br />The ones who are healthy will think wisely.<br /><br /><br />Wong tani ditaleni.<br />Si tani diikat.<br />The farmers will be controlled.<br /><br />Wong dora ura-ura.<br />Si bohong menyanyi-nyanyi<br />Those who are corrupt will sing happily.<br /><br />Ratu ora netepi janji, musna panguwasane.<br />Raja ingkar janji, hilang wibawanya.<br />The rulers do not keep their promises, will lose their power.<br /><br />Bupati dadi rakyat.<br />Pegawai tinggi menjadi rakyat.<br />The leaders will become ordinary persons.<br /><br />Wong cilik dadi priyayi.<br />Rakyat kecil jadi priyayi.<br />The ordinary people will become leaders.<br /><br />Sing mendele dadi gedhe.<br />Yang curang jadi besar.<br />The dishonest persons will rise to the top.<br /><br />Sing jujur kojur.<br />Yang jujur celaka.<br />The honest ones will be unlucky.<br /><br />Akeh omah ing ndhuwur jaran.<br />Banyak rumah di punggung kuda.<br />There will be many houses on horses’ back.<br /><br />Wong mangan wong.<br />Orang makan sesamanya.<br />People will attack other people.<br /><br />Anak lali bapak.<br />Anak lupa bapa.<br />Children will ignore their fathers.<br /><br />Wong tuwa lali tuwane.<br />Orang tua lupa ketuaan mereka.<br />The olds forget their oldness.<br /><br />Pedagang adol barang saya laris.<br />Jualan pedagang semakin laris.<br />Merchants will sell out of their merchandise.<br /><br />Bandhane saya ludhes.<br />Namun harta mereka makin habis.<br />Yet, they will lose money.<br /><br />Akeh wong mati kaliren ing sisihe pangan.<br />Banyak orang mati lapar di samping makanan.<br />Many people will die from starvation in prosperous times.<br /><br />Akeh wong nyekel bandha nanging uripe sangsara.<br />Banyak orang berharta tapi hidup sengsara.<br />Many people will have lots of money yet, be unhappy in their live.<br /><br />Sing edan bisa dandan.<br />Yang gila bisa bersolek.<br />The crazy one will be beautifully attired.<br /><br />Sing bengkong bisa nggalang gedhong.<br />Si bengkok membangun mahligai.<br />The insane will be able to build a lavish estate.<br /><br />Wong waras lan adil uripe nggrantes lan kepencil.<br />Yang waras dan adil hidup merana dan tersisih.<br />The ones who are fair and sane will suffer in their lives and will be isolated.<br /><br />Ana peperangan ing njero.<br />Terjadi perang di dalam.<br />There will be internal wars.<br /><br />Timbul amarga para pangkat akeh sing padha salah paham.<br />Terjadi karena para pembesar banyak salah faham.<br />As a result of misunderstandings between those at the top.<br /><br />Durjana saya ngambra-ambra.<br />Kejahatan makin merajalela.<br />The numbers of evil doers will increase sharply.<br /><br />Penjahat saya tambah.<br />Penjahat makin banyak.<br />There will be more criminals.<br /><br />Wong apik saya sengsara.<br />Yang baik makin sengsara.<br />The good people will live in misery.<br /><br />Akeh wong mati jalaran saka peperangan.<br />Banyak orang mati karena perang.<br />There will be many people die in a war.<br /><br />Kebingungan lan kobongan.<br />Karena bingung dan kebakaran.<br />Others will be disoriented, and their property burnt.<br /><br />Wong bener saya thenger-thenger.<br />Si benar makin tertegun.<br />The honest will be confused.<br /><br />Wong salah saya bungah-bungah.<br />Si salah makin sorak sorai.<br />The dishonest will be joyful.<br /><br />Akeh bandha musna ora karuan lungane.<br />Akeh pangkat lan drajat pada minggat ora karuan sababe<br />Banyak harta hilang entah ke mana.<br />Banyak pangkat dan derajat lenyap entah mengapa.<br />There will be disappearance of great riches, titles, and jobs.<br /><br />Akeh barang-barang haram, akeh bocah haram.<br />Banyak barang haram, banyak anak haram.<br />There will be many illegal goods.<br /><br />Bejane sing lali, bejane sing eling.<br />Beruntunglah si lupa, beruntunglah si sadar.<br />Good luck for the ignoramus, good luck for anyone who is aware.<br /><br />Nanging sauntung-untunge sing lali.<br />Tapi betapapun beruntung si lupa.<br />Yet, no matter how lucky is the ignoramus.<br /><br />Isih untung sing waspada.<br />Masih lebih beruntung si waspada.<br />It is more lucky for anyone who is alert.<br /><br />Angkara murka saya ndadi.<br />Angkara murka semakin menjadi.<br />Ruthlessness will become worse.<br /><br />Kana-kene saya bingung.<br />Di sana-sini makin bingung.<br />Everywhere the situation will be chaotic.<br /><br />Pedagang akeh alangane.<br />Pedagang banyak rintangan.<br />Doing business will be more difficult.<br /><br />Akeh buruh nantang juragan.<br />Banyak buruh melawan majikan.<br />Workers will challenge their employers.<br /><br />Juragan dadi umpan.<br />Majikan menjadi umpan.<br />The employers will become bait.<br /><br />Sing suwarane seru oleh pengaruh.<br />Yang bersuara tinggi mendapat pengaruh.<br />Those who speak out will be more influential.<br /><br />Wong pinter diingar-ingar.<br />Si pandai direcoki.<br />The wise ones will be ridiculed.<br /><br />Wong ala diuja.<br />Si jahat dimanjakan.<br />The evil ones will be spoiled.<br /><br />Wong ngerti mangan ati.<br />Orang yang mengerti makan hati.<br />The knowledgeable ones will be in much distress.<br /><br />Bandha dadi memala.<br />Hartabenda menjadi penyakit<br />The material comfort will incite crime.<br /><br />Pangkat dadi pemikat.<br />Pangkat menjadi pemukau.<br />Rank and position will become enticing.<br /><br />Sing sawenang-wenang rumangsa menang.<br />Yang sewenang-wenang merasa menang<br />Those who act arbitrarily will feel as if they are the winners.<br /><br />Sing ngalah rumangsa kabeh salah.<br />Yang mengalah merasa serba salah.<br />Those who act wisely will feel as if everything is wrong.<br /><br />Ana Bupati saka wong sing asor imane.<br />Ada raja berasal orang beriman rendah.<br />There will be leaders who are weak in their faith.<br /><br />Patihe kepala judhi.<br />Maha menterinya benggol judi<br />The chief minister is no one but a leader of the gamblers.<br /><br />Wong sing atine suci dibenci.<br />Yang berhati suci dibenci<br />Those who have a holy heart will be rejected.<br /><br />Wong sing jahat lan pinter jilat saya derajat.<br />Yang jahat dan pandai menjilat makin kuasa.<br />Those who are evil, and know how to flatter their boss, will be promoted.<br /><br />Pemerasan saya ndadra.<br />Pemerasan merajalela.<br />Human exploitation will be worse.<br /><br />Maling lungguh wetenge mblenduk.<br />Pencuri duduk berperut gendut.<br />The corpulent thieves will be able to sit back and relax.<br /><br />Pitik angrem saduwure pikulan.<br />Ayam mengeram di atas pikulan.<br />The hen will hacth eggs in a carrying pole.<br /><br />Maling wani nantang sing duwe omah.<br />Pencuri menantang si empunya rumah.<br />Thieves will not be afraid to challenge the target.<br /><br />Begal pada ndhugal.<br />Penyamun semakin kurang ajar.<br />Robbers will dissent into greater evil.<br /><br />Rampok padha keplok-keplok.<br />Perampok semua bersorak-sorai.<br />Looters will be given applause.<br /><br />Wong momong mitenah sing diemong.<br />Si pengasuh memfitnah yang diasuh<br />People will slander their caregivers.<br /><br />Wong jaga nyolong sing dijaga.<br />Si penjaga mencuri yang dijaga.<br />Guards will steel the very things they are to protect.<br /><br />Wong njamin njaluk dijamin.<br />Si penjamin minta dijamin.<br />Guarantors will ask for collateral.<br /><br />Akeh wong mendem donga.<br />Banyak orang mabuk doa.<br />Many will ask for blessings.<br /><br /><br />Kana-kene rebutan unggul.<br />Di mana-mana berebut menang.<br />Everybody will compete for personal victory.<br /><br />Angkara murka ngombro-ombro.<br />Angkara murka menjadi-jadi.<br />Ruthlessness will be everywhere.<br /><br />Agama ditantang.<br />Agama ditantang.<br />Religions will be questioned.<br /><br />Akeh wong angkara murka.<br />Banyak orang angkara murka.<br />Many people will be greedy for power, wealth and position.<br /><br />Nggedhekake duraka.<br />Membesar-besarkan durhaka.<br />Rebelliousness will increase.<br /><br />Ukum agama dilanggar.<br />Hukum agama dilanggar.<br />Religious law will be broken.<br /><br />Prikamanungsan di-iles-iles.<br />Perikemanusiaan diinjak-injak.<br />Human rights will be violated.<br /><br />Kasusilan ditinggal.<br />Tata susila diabaikan<br />Ethics will left behind.<br /><br />Akeh wong edan, jahat lan kelangan akal budi.<br />Banyak orang gila, jahat dan hilang akal budi.<br />Many will be insane, cruel and immoral.<br /><br />Wong cilik akeh sing kepencil.<br />Rakyat kecil banyak tersingkir.<br />Ordinary people will be segregated.<br /><br />Amarga dadi korbane si jahat sing jajil.<br />Karena menjadi kurban si jahat si laknat.<br />They will become the victims of evil and cruel persons.<br /><br />Banjur ana Ratu duwe pengaruh lan duwe prajurit.<br />Lalu datang Raja berpengaruh dan berprajurit.<br />Then there will come a ruler who is influential.<br /><br />Lan duwe prajurit.<br />Dan punya prajurit.<br />And having armies.<br /><br />Negarane ambane saprawolon.<br />Lebar negeri seperdelapan dunia.<br />The country will measured one-eighth of the world.<br /><br />Tukang mangan suap saya ndadra.<br />Pemakan suap semakin merajalela.<br />The number of people who commit bribery will increase.<br /><br />Wong jahat ditampa.<br />Orang jahat diterima.<br />The evil ones will be accepted.<br /><br />Wong suci dibenci.<br />Orang suci dibenci.<br />The innocent ones will be rejected.<br /><br />Timah dianggep perak.<br />Timah dianggap perak.<br />Tin will be thought to be silver.<br /><br />Emas diarani tembaga.<br />Emas dibilang tembaga<br />Gold will be thought to be copper.<br /><br />Dandang dikandakake kuntul.<br />Gagak disebut bangau.<br />A crow will be thought to be an heron.<br /><br />Wong dosa sentosa.<br />Orang berdosa sentausa.<br />The sinful ones will be safe and live in tranquility.<br /><br />Wong cilik disalahake.<br />Rakyat jelata dipersalahkan.<br />The poor will be blamed.<br /><br />Wong nganggur kesungkur.<br />Si penganggur tersungkur.<br />The unemployed will be rooted up.<br /><br />Wong sregep krungkep.<br />Si tekun terjerembab.<br />The diligent ones will be forced down.<br /><br />Wong nyengit kesengit.<br />Orang busuk hati dibenci.<br />The people will seek revenge against the fiercely violent ones.<br /><br />Buruh mangluh.<br />Buruh menangis.<br />Workers will suffer from overwork.<br /><br />Wong sugih krasa wedi.<br />Orang kaya ketakutan.<br />The rich will feel unsafe.<br /><br />Wong wedi dadi priyayi.<br />Orang takut jadi priyayi.<br />People who belong to the upper class will feel insecure.<br /><br />Senenge wong jahat.<br />Berbahagialah si jahat.<br />Happiness will belong to the evil persons.<br /><br />Susahe wong cilik.<br />Bersusahlah rakyat kecil.<br />Trouble will belong to the poor.<br /><br />Akeh wong dakwa dinakwa.<br />Banyak orang saling tuduh.<br />Many will sue each other.<br /><br /><br />Tindake manungsa saya kuciwa.<br />Ulah manusia semakin tercela.<br />Human behaviour will fall short of moral enlightenment.<br /><br />Ratu karo Ratu pada rembugan negara endi sing dipilih lan disenengi.<br />Para raja berunding negeri mana yang dipilih dan disukai.<br />Leaders will discuss and choose which countries are their favourites and which ones are not.<br /><br />Hore! Hore!<br />Hore! Hore!<br />HurraHurrah!<br /><br />Wong Jawa kari separo.<br />Orang Jawa tinggal separo.<br />The Javanese will remain half.<br /><br />Landa-Cina kari sejodho.<br />Belanda-Cina tinggal sepasang.<br />The Dutch and the Chinese each will remain a pair.<br /><br />Akeh wong ijir, akeh wong cethil.<br />Banyak orang kikir, banyak orang bakhil.<br />Many become stingy.<br /><br />Sing eman ora keduman.<br />Si hemat tidak mendapat bagian.<br />The cautious ones will not get their portion.<br /><br />Sing keduman ora eman.<br />Yang mendapat bagian tidak berhemat.<br />The ones who receive their portion will be prodigal.<br /><br />Akeh wong mbambung.<br />Banyak orang berulah dungu.<br />Stupidity will be everywhere.<br /><br />Akeh wong limbung.<br />Banyak orang limbung.<br />Bewildered persons will be everywhere.<br /><br />Selot-selote mbesuk wolak-waliking jaman teka.<br />Lambat-laun datanglah kelak terbaliknya jaman.<br />One day, yet slowly, the age of turbulence will come</span></span>

Ramalan JAYABAYA

Ini hanya sekedar intermezzo,sekedar mengingat kembali salah satu "pusaka" peninggalan leluhur kita,percaya atau tidak kita kembal...

Read more »