KoranKalbar

Asal-Usul Nama Sumatera

<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: rgb(0, 0, 0); font-family: 'times new roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">NAMA ASLI pulau Sumatera, sebagaimana tercatat dalam sumber-sumber sejarah dan cerita-cerita rakyat, adalah “Pulau Emas”. Istilah pulau ameh kita jumpai dalam cerita Cindur Mata dari Minangkabau. Dalam cerita rakyat Lampung tercantum nama tanoh mas untuk menyebut pulau mereka yang besar itu. Seorang ******* dari Cina yang bernama I-tsing (634-713), yang bertahun-tahun menetap di Sriwijaya (Palembang sekarang) pada abad ke-7, menyebut pulau Sumatera dengan nama chin-chou yang berarti “negeri emas”. <span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: rgb(0, 0, 0); font-family: 'times new roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"> <span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: rgb(0, 0, 0); font-family: 'times new roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Dalam berbagai prasasti, pulau Sumatera disebut dengan nama Sansekerta: Suwarnadwipa (“pulau emas”) atau Suwarnabhumi (“tanah emas”). Nama-nama ini sudah dipakai dalam naskah-naskah India sebelum Masehi. Naskah Buddha yang termasuk paling tua, Kitab Jataka, menceritakan pelaut-pelaut India menyeberangi Teluk Benggala ke Suwarnabhumi. Dalam cerita Ramayana dikisahkan pencarian Dewi Sinta, istri Rama yang diculik Ravana, sampai ke Suwarnadwipa. <span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: rgb(0, 0, 0); font-family: 'times new roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"> <span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: rgb(0, 0, 0); font-family: 'times new roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Para musafir Arab menyebut pulau Sumatera dengan nama Serendib (tepatnya: Suwarandib), transliterasi dari nama Suwarnadwipa. Abu Raihan Al-Biruni, ahli geografi Persia yang mengunjungi Sriwijaya tahun 1030, mengatakan bahwa negeri Sriwijaya terletak di pulau Suwarandib. Cuma entah kenapa, ada juga orang yang mengidentifikasi Serendib dengan Srilanka, yang tidak pernah disebut Suwarnadwipa! <span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: rgb(0, 0, 0); font-family: 'times new roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"> <span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: rgb(0, 0, 0); font-family: 'times new roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Di kalangan bangsa Yunani purba, Pulau Sumatera sudah dikenal dengan nama Taprobana. Nama Taprobana Insula telah dipakai oleh Klaudios Ptolemaios, ahli geografi Yunani abad kedua Masehi, tepatnya tahun 165, ketika dia menguraikan daerah Asia Tenggara dalam karyanya Geographike Hyphegesis. Ptolemaios menulis bahwa di pulau Taprobana terdapat negeri Barousai. Mungkin sekali negeri yang dimaksudkan adalah Barus di pantai barat Sumatera, yang terkenal sejak zaman purba sebagai penghasil kapur barus. <span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: rgb(0, 0, 0); font-family: 'times new roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"> <span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: rgb(0, 0, 0); font-family: 'times new roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Naskah Yunani tahun 70, Periplous tes Erythras Thalasses, mengungkapkan bahwa Taprobana juga dijuluki chryse nesos, yang artinya ‘pulau emas’. Sejak zaman purba para pedagang dari daerah sekitar Laut Tengah sudah mendatangi tanah air kita, terutama Sumatera. Di samping mencari emas, mereka mencari kemenyan (Styrax sumatrana) dan kapur barus (Dryobalanops aromatica) yang saat itu hanya ada di Sumatera. Sebaliknya, para pedagang Nusantara pun sudah menjajakan komoditi mereka sampai ke Asia Barat dan Afrika Timur, sebagaimana tercantum pada naskah Historia Naturalis karya Plini abad pertama Masehi. <span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: rgb(0, 0, 0); font-family: 'times new roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"> <span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: rgb(0, 0, 0); font-family: 'times new roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Dalam kitab umat Yahudi, Melakim (Raja-raja), fasal 9, diterangkan bahwa Nabi Sulaiman a.s. raja Israil menerima 420 talenta emas dari Hiram, raja Tirus yang menjadi bawahan beliau. Emas itu didapatkan dari negeri Ophir. Kitab Al-Qur’an, Surat Al-Anbiya’ 81, menerangkan bahwa kapal-kapal Nabi Sulaiman a.s. berlayar ke “tanah yang Kami berkati atasnya” (al-ardha l-lati barak-Na fiha). <span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: rgb(0, 0, 0); font-family: 'times new roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"> <span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: rgb(0, 0, 0); font-family: 'times new roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Di manakah gerangan letak negeri Ophir yang diberkati Allah itu? Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa negeri Ophir itu terletak di Sumatera! Perlu dicatat, kota Tirus merupakan pusat pemasaran barang-barang dari Timur Jauh. Ptolemaios pun menulis Geographike Hyphegesis berdasarkan informasi dari seorang pedagang Tirus yang bernama Marinus. Dan banyak petualang Eropa pada abad ke-15 dan ke-16 mencari emas ke Sumatera dengan anggapan bahwa di sanalah letak negeri Ophir-nya Nabi Sulaiman a.s. <span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: rgb(0, 0, 0); font-family: 'times new roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"> <span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: rgb(0, 0, 0); font-family: 'times new roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Lalu dari manakah gerangan nama “Sumatera” yang kini umum digunakan baik secara nasional maupun oleh dunia internasional? Ternyata nama Sumatera berasal dari nama Samudera, kerajaan di Aceh pada abad ke-13 dan ke-14. Para musafir Eropa sejak abad ke-15 menggunakan nama kerajaan itu untuk menyebut seluruh pulau. Sama halnya dengan pulau Kalimantan yang pernah disebut Borneo, dari nama Brunai, daerah bagian utara pulau itu yang mula-mula didatangi orang Eropa. Demikian pula pulau Lombok tadinya bernama Selaparang, sedangkan Lombok adalah nama daerah di pantai timur pulau Selaparang yang mula-mula disinggahi pelaut Portugis. Memang orang Eropa seenaknya saja mengubah-ubah nama tempat. Hampir saja negara kita bernama “Hindia Timur” (East Indies), tetapi untunglah ada George Samuel Windsor Earl dan James Richardson Logan yang menciptakan istilah Indonesia, sehingga kita-kita ini tidak menjadi orang “Indian”! (Lihat artikel penulis, “Asal-Usul Nama Indonesia”, Harian Pikiran Rakyat, Bandung, tanggal 16 Agustus 2004, yang telah dijadikan salah satu referensi dalam Wikipedia artikel “Indonesia”). <span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: rgb(0, 0, 0); font-family: 'times new roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"> <span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: rgb(0, 0, 0); font-family: 'times new roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Peralihan Samudera (nama kerajaan) menjadi Sumatera (nama pulau) menarik untuk ditelusuri. Odorico da Pardenone dalam kisah pelayarannya tahun 1318 menyebutkan bahwa dia berlayar ke timur dari Koromandel, India, selama 20 hari, lalu sampai di kerajaan Sumoltra. Ibnu Bathutah bercerita dalam kitab Rihlah ila l-Masyriq (Pengembaraan ke Timur) bahwa pada tahun 1345 dia singgah di kerajaan Samatrah. Pada abad berikutnya, nama negeri atau kerajaan di Aceh itu diambil alih oleh musafir-musafir lain untuk menyebutkan seluruh pulau. <span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: rgb(0, 0, 0); font-family: 'times new roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"> <span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: rgb(0, 0, 0); font-family: 'times new roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Pada tahun 1490 Ibnu Majid membuat peta daerah sekitar Samudera Hindia dan di sana tertulis pulau Samatrah. Peta Ibnu Majid ini disalin oleh Roteiro tahun 1498 dan muncullah nama Camatarra. Peta buatan Amerigo Vespucci tahun 1501 mencantumkan nama Samatara, sedangkan peta Masser tahun 1506 memunculkan nama Samatra. Ruy d’Araujo tahun 1510 menyebut pulau itu Camatra, dan Alfonso Albuquerque tahun 1512 menuliskannya Camatora. Antonio Pigafetta tahun 1521 memakai nama yang agak ‘benar’: Somatra. Tetapi sangat banyak catatan musafir lain yang lebih ‘kacau’ menuliskannya: Samoterra, Samotra, Sumotra, bahkan Zamatra dan Zamatora. <span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: rgb(0, 0, 0); font-family: 'times new roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"> <span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: rgb(0, 0, 0); font-family: 'times new roman'; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Catatan-catatan orang Belanda dan Inggris, sejak Jan Huygen van Linschoten dan Sir Francis Drake abad ke-16, selalu konsisten dalam penulisan Sumatra. Bentuk inilah yang menjadi baku, dan kemudian disesuaikan dengan lidah kita: Sumatera Sumber : <a href="http://www.bluefame.com/index.php?showtopic=49811">http://www.bluefame.com/index.php?showtopic=49811</a></div>

Asal-Usul Nama Sumatera

NAMA ASLI pulau Sumatera, sebagaimana tercatat dalam sumber-sumber sejarah dan cerita-cerita rakyat, adalah “Pulau Emas”. Istilah pulau ameh...

Danau Toba

Bung Fajrin Profile Danau 7:54 PM

<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/-zgXnj67YGUs/TV9KHfjiaOI/AAAAAAAAAAc/0jGU6mLp89g/s1600/Lake-toba.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5575256356298057954" src="http://1.bp.blogspot.com/-zgXnj67YGUs/TV9KHfjiaOI/AAAAAAAAAAc/0jGU6mLp89g/s320/Lake-toba.jpg" style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" /></a> <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/-bQfAHbug-UI/TV9KHDmvF9I/AAAAAAAAAAU/P4PzaSM0nSw/s1600/Danau_Toba.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5575256348795279314" src="http://1.bp.blogspot.com/-bQfAHbug-UI/TV9KHDmvF9I/AAAAAAAAAAU/P4PzaSM0nSw/s320/Danau_Toba.jpg" style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" /></a> <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/-VxJ_AW3Pv-M/TV9KHORnrBI/AAAAAAAAAAM/KAE28KW1KSQ/s1600/800px-Toba_Lake_View.JPG"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5575256351659502610" src="http://1.bp.blogspot.com/-VxJ_AW3Pv-M/TV9KHORnrBI/AAAAAAAAAAM/KAE28KW1KSQ/s320/800px-Toba_Lake_View.JPG" style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" /></a> Danau Toba adalah sebuah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Danau">danau</a> vulkanik dengan ukuran <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Panjang">panjang</a> 100 <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kilometer">kilometer</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lebar" class="mw-redirect" title="Lebar">lebar</a> 30 kilometer yang terletak di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Provinsi_Sumatera_Utara" class="mw-redirect" title="Provinsi Sumatera Utara">Provinsi Sumatera Utara</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia">Indonesia</a>. Danau ini merupakan danau terbesar di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia">Indonesia</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggara">Asia Tenggara</a>. Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik bernama <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Samosir">Pulau Samosir</a>.<div> </div>Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara selain <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bukit_Lawang">Bukit Lawang</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nias">Nias</a>, menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.SEJARAH LETUSAN Diperkirakan Danau Toba terjadi saat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ledakan">ledakan</a> sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Supervolcano">supervolcano</a> (gunung berapi super) yang paling baru. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bill_Rose">Bill Rose</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Craig_Chesner">Craig Chesner</a> dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Michigan_Technological_University" class="mw-redirect" title="Michigan Technological University">Michigan Technological University</a> memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800 km³, dengan 800 km³ batuan ignimbrit dan 2.000 km³ abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu. Debu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cina">Cina</a> sampai ke <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Afrika_Selatan">Afrika Selatan</a>. Letusannya terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya mencapai 10 km di atas permukaan laut. Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga diikuti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kepunahan">kepunahan</a>. Menurut beberapa bukti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/DNA" class="mw-redirect" title="DNA">DNA</a>, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_es">zaman es</a>, walaupun para ahli masih memperdebatkannya. Setelah letusan tersebut, terbentuk <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kaldera">kaldera</a> yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Magma">magma</a> yang belum keluar menyebabkan munculnya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Samosir">Pulau Samosir</a>. Tim peneliti multidisiplin internasional, yang dipimpin oleh <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dr._Michael_Petraglia&action=edit&redlink=1" class="new" title="Dr. Michael Petraglia (halaman belum tersedia)">Dr. Michael Petraglia</a>, mengungkapkan dalam suatu konferensi pers di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Oxford">Oxford</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikat">Amerika Serikat</a> bahwa telah ditemukan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Situs">situs</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Arkeologi">arkeologi</a> baru yang cukup spektakuler oleh para ahli <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Geologi">geologi</a> di selatan dan utara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/India">India</a>. Di situs itu terungkap bagaimana orang bertahan hidup, sebelum dan sesudah letusan gunung berapi (supervolcano) <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Toba">Toba</a> pada 74.000 tahun yang lalu, dan bukti tentang adanya kehidupan di bawah timbunan abu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Toba">Gunung Toba</a>. Padahal sumber letusan berjarak 3.000 <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mil">mil</a>, dari sebaran abunya. Selama tujuh tahun, para ahli dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Oxford">oxford</a> University tersebut meneliti projek <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem">ekosistem</a> di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/India">India</a>, untuk mencari bukti adanya kehidupan dan peralatan hidup yang mereka tinggalkan di padang yang gundul. Daerah dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Luas">luas</a> ribuan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hektare">hektare</a> ini ternyata hanya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sabana">sabana</a> (padang rumput). Sementara tulang belulang hewan berserakan. Tim menyimpulkan, daerah yang cukup luas ini ternyata ditutupi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Debu">debu</a> dari letusan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung">gunung</a> berapi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Purba">purba</a>. Penyebaran debu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung">gunung</a> <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berapi&action=edit&redlink=1" class="new" title="Berapi (halaman belum tersedia)">berapi</a> itu sangat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Luas">luas</a>, ditemukan hampir di seluruh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dunia" class="mw-redirect" title="Dunia">dunia</a>. Berasal dari sebuah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Erupsi" class="mw-redirect" title="Erupsi">erupsi</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Supervolcano">supervolcano</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Purba">purba</a>, yaitu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Toba">Gunung Toba</a>. Dugaan mengarah ke <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Toba">Gunung Toba</a>, karena ditemukan bukti bentuk <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Molekul">molekul</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Debu">debu</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vulkanik" class="mw-redirect" title="Vulkanik">vulkanik</a> yang sama di 2100 titik. Sejak <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kaldera">kaldera</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kawah" class="mw-redirect" title="Kawah">kawah</a> yang kini jadi danau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Toba">Toba</a> di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia">Indonesia</a>, hingga 3000 <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mil">mil</a>, dari sumber letusan. Bahkan yang cukup mengejutkan, ternyata <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penyebaran&action=edit&redlink=1" class="new" title="Penyebaran (halaman belum tersedia)">penyebaran</a> debu itu sampai <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Terekam&action=edit&redlink=1" class="new" title="Terekam (halaman belum tersedia)">terekam</a> hingga <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kutub">Kutub</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Utara">Utara</a>. Hal ini mengingatkan para ahli, betapa dahsyatnya <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Letusan&action=edit&redlink=1" class="new" title="Letusan (halaman belum tersedia)">letusan</a> <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Super&action=edit&redlink=1" class="new" title="Super (halaman belum tersedia)">super</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung">gunung</a> <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berapi&action=edit&redlink=1" class="new" title="Berapi (halaman belum tersedia)">berapi</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Toba">Toba</a> kala itu. Bukti-bukti yang ditemukan, memperkuat dugaan, bahwa <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kekuatan&action=edit&redlink=1" class="new" title="Kekuatan (halaman belum tersedia)">kekuatan</a> <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Letusan&action=edit&redlink=1" class="new" title="Letusan (halaman belum tersedia)">letusan</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gelombang">gelombang</a> lautnya sempat memusnahkan kehidupan di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Atlantis">Atlantis</a>.Gambar :

Danau Toba

Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer yang terletak di Provinsi Sumatera U...

Bung Fajrin 7:48 PM

MENCINTAI DAN MENGINGAT ALLAH Allah swt berfirman : ." Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal [yaitu] orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi ...[seraya berkata]," Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau , maka peliharalah kami dari siksa neraka." [QS Ali-Imran:190-191] Bagi orang yang senantiasa mengingat Allah swt akan mendapatkan pahala yang besar dan derajat yang tinggi. Ada pun orang yang lalai mengingat Allah swt, bagi mereka Allah swt berfirman : ." Dan jangalah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang fasik. Tiada sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni surga. Penghuni-penghuni surga itulah yang beruntung ." [QS Al-Hasyr:19-20] Sedangkan orang yang berpaling dan lupa mengingat Allah swt, karena sombong, menganggap remeh atau karena lemahnya iman mereka, sehingga mereka ikut-ikutan mengejar ambisi duniawi semata, maka Allah memperingatkan mereka akibatnya. Sebagaimana firman Allah swt : ." Dan siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta. Berkatalah ia, " Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpun aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang dapat melihat?" Allah berfirman, "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu [pula] pada hari ini kamu pun dilupakan." [QS Thaha:124-126] Jika kita selalu mengingat Allah swt. maka hati kita akan menjadi tenang dan tentram serta merasa lapang. Allah swt berfirman : ." [Yaitu] orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tentram." [QS Ar-Ra'd:28] ." YA Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu untuk tetap mencintai-Mu dan orang-orang yang Engkau cintai serta dapat beramal yang dapat mendekatkanku untuk mencintai-Mu Ya Allah perkenankanlah kiranya Engkau menjadikan cintaku kepada-Mu melebihi cintaku kepada diriku sendiri keluarga dan air yang sejuk ." [Al Hadist]

MENCINTAI DAN MENGINGAT ALLAH Allah swt berfirman : ." Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan si...

KoranKalbar

Asal-Usul Nama Sumatera

Danau Toba

Populer

Labels

Arsip